Bertahun-tahun merantau, sudah begitu banyak perpisahan yang aku alami. Bandara pastinya menjadi saksi bisu airmata yang mengiringi. Kamu pasti tahu bagaimana rasanya meninggalkan keluarga dengan segala kenyamanan didalamnya bukan? Mau bagaimana lagi, Ini adalah konsekuensi dari pilihanku. Tak perlu kujelaskan mengapa memilih ini, karena tak akan pernah ada yang benar-benar mengerti dan bukan kewajibanku membuatmu mengerti.
Sakitnya perpisahan hanya sementara karena aku tau aku akan bertemu mereka lagi nanti. Tapi bagaimana jadinya jika perpisahan ini sudah Iintas dunia dan takkan pernah ada lagi temunya?
Sakit? Pasti
Siap? Tentu tidak
Ketika ayah sakit, berulang kali ku tata hatiku. Ku siapkan diriku.