Rumah tangga menjadi produsen sampah terbesar di Indonesia. Berdasarkan data riset Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2019 menunjukkan jumlah sampah nasional mencapai 175.000 ton/hari, dengan sumber sampah 48% didominasi berasal dari rumah tangga. Multidimensi persoalan sampah menjadi kendala dalam pengelolaan sampah di Indonesia. Sebut saja faktor perilaku masyarakat yang belum peduli pentingnya pengelolaan sampah, masalah sampah plastik yang kian mengancam, keterbatasan fasilitas pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah serta kurang maksimal karena tidak ditangani oleh professional yang ahli di bidang persampahan.
Munculnya isu pengelolaan sampah rumah tangga mendorong pihak swasta berperan memberikan solusi dalam menjawab permasalahan tersebut. Salah satunya perusahaan penyedia layanan pengelolaan sampah yaitu Waste Management Indonesia yang dikenal dengan Waste4Change. Perusahaan ini memberikan solusi pengelolaan sampah dari hulu ke hilir secara bertanggung jawab berupa 4C yakni consult, campaign, collect dan create. Waste4Change memberikan pelayanan bagi perusahaan dan individu guna menciptakan ekosistem pengelolaan sampah yang bertanggung jawab di Indonesia.
Selain upaya menggunakan layanan pengelola sampah, #bijakkelolasampah harus ditanamkan mulai dari diri sendiri. Setiap individu wajib memiliki semangat peduli lingkungan bahwa sampahku adalah tanggung jawabku. Sehingga mampu mengimplementasikan bijak kelola sampah di kehidupan sehari-sehari. Saya pribadi berusaha peduli sampah dan disiplin melakukan cara mengurangi dan mengelola sampah rumah tangga yang dihasilkan. Tidaklah sulit bertanggung jawab pada sampah kita, lakukan aksi sederhana 7R yaitu Rethink, Refuse, Reuse, Repair & Repurpose, Reduce, Recycle dan Rot.
