Bagi ibu-ibu, punya hutang puasa baik karena hamil, menyusui, melahirkan ataupun karena haid rasanya sudah biasa ya, bun. Meski ada sebagian juga yang menjalani puasa saat sedang hamil atau masa menyusui. Namun menjalani puasa saat hamil perlu rekomendasi dari dokter atau tenaga kesehatan. Mengingat apakah hal tersebut membahayakan janin dan si ibu atau tidak. Jika memang ada indikasi bahaya maka ibu hamil tidak dianjurkan untuk berpuasa meski si ibu merasakan mampu untuk menjalaninya.
Ngomongin soal hutang puasa, kebetulan aku pribadi juga punya hutang puasa ramadan yang sudah terlewat hampir 4 tahun. Duh, nggak kerasa ya, ternyata udah lama banget nyimpen hutang puasa.
Jadi kemarin itu sebenarnya sudah punya niat untuk bayar puasa saat selesai menyusui anak pertama. Eh, tapi saat si bocah umur 23 bulan aku justru positif hamil. Akhirnya niat untuk bayar puasa terpaksa harus ditunda dulu. Setelah kak kedua umur setahun, sudah ada nih niat untuk bayar puasa. Tapi baru setengah hari ternyata udah kerasa lemes banget karena masih masa menyusui. akhirnya baru kesampaian saat anak usia 19 bulan. Alhamdulillah, untuk puasa ini aku nggak berasa lemes atau kelaperan. Cuma sedikit ngerasa haus dan sering ngantuk 😄
Dari pengalamanku ini meski ku menjalaninya nggak tiap hari, tapi mungkin tips ini bisa kamu lakukan agar kamu bisa menjalani puasa saat masa menyusui.
Setidaknya ada empat langkah praktis yang bisa kamu lakukan saat menjalankan puasa ketika masa menyusui.
Hal yang tidak boleh lupa saat berpuasa adalah tetap memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih. Kebutuhan minimal 8 gelas sehari tetap tidak boleh ditinggalkan. Bunda bisa minum air putih dengan pola 2-4-2 . 2 gelas saat berbuka (sebelum dan sesudah berbuka, 4 gelas saat malam ( setelah shalat magrib, sebelum shalat isya, setelah tarawih dan sebelum tidur) dan 2 gelas saat sahur (sebelum dan setelah sahur.
Pola ini dilakukan agar setelah berbuka atau sahur nanti kita tidak sibuk bolak-balik ke kamar mandi karena keinginan buang air kecil.
2. Mengkonsumsi kurma
Selain karena disunnahkan mengkonsumsi kurma, pengalamanku konsumsi cukup dengan tiga kurma bikin aku jadi nggak gampang lemes dan cepat lapar. Kalau kurang suka dengan rasa kurma yang terlalu manis, bunda bisa mengkonsumsi&nya dengan cara diblender dan dicampur dengan susu UHT plain.
3. Lakukan aktivitas fisik yang ringan saat pagi hari
Aktivitas fisik di sini tentunya bukan aktivitas berat ya. Tapi aktivitas ringan yang setidaknya bisa menghilangkan rasa kantuk di pagi hari apalagi selepas subuh. Anjuran tidak tidur selepas subuh ini rasanya beneran berefek sama tubuhku. Karena pernah pengalaman tidur habis subuh, justru bikin ngerasa badan jadi pegel-pegel dan lemas.
Cara menyiasatinya biasanya aku melakukan aktivitas fisik seperti mencuci piring, baju ataupun olahraga. Pokoknya kalau bisa badan tuh, dibawa gerak aja dulu. Karena Kalau ba’da subuh sudah dipakai buat berpikir seperti baca buku atau menulis, baru sebentar sudah ngantuk. Apalagi keinginan tidur setelah makan sahur itu, rasanya nggak bisa ditahan
4. Sempatkan tidur siang
Tidur siang itu ibarat recharge energi. Manfaat tidur siang tidak hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga mental. hal ini didukung oleh salah satu hasil penelitian dari Sleep Medicine and Research Center yang menunjukkan bahwa tidur siang tidak hanya bermanfaat untuk membuat badan menjadi lebih segar, namun juga memberikan manfaat bagi kesehatan batin, kejiwaan, dan otak.
Namun, tidur siang sering terlewatkan karena padatnya aktivitas yang harus dilakukan. Padahal tubuh yang sudah setengah hari beraktivitas, butuh istirahat. Saat berpuasa, tubuh akan terasa lemas. tubuh yang lemas membuat kinerja tubuh kita jadi melambat. Dengan tidur di siang hari, saat bangun tubuh kita menjadi lebih segar.
Nah, buat para bunda, yuk sempatkan untuk tidur siang meski hanya sebentar. sesekali ikut anak tidur siang nggak masalah dong ya, asal jangan kebablasan tidurnya. 😊
Nah, itulah beberapa tips dari saya selama menjalani puasa. semoga bermanfaat ya, bunda. selamat mencoba.
