Tak mudah menjadi perempuan di tengah kecamuk perang sipil. Setelah semua laki-laki telah habis dikirim menjadi prajurit untuk ikut berperang dan belum tentu selamat pulang, para perempuan harus tinggal sendiri di rumah. Para perempuan terpaksa mengambil-alih dan menggantikan segala peran laki-laki dalam segala ketidakpastian yang menakutkan. Para perempuan harus siap terhadap segala kemungkinan. Para perempuan harus belajar berperang juga, demi mempertahankan hidupnya. Betapa waktu itu merupakan saat-saat yang samar dan kabur tentang masa depan, jelas tak mudah dilalui. Berlatar belakang Perang Sipil Amerika tahun 1875, film The Keeping Room (2014) memberikan kita perspektif lain dari para perempuan yang melihat dan mengalami perang.