Sudah tahu belum nih, kalau perayaan Idul Fitri di Indonesia pada 2023 dilaksanakan mulai dari Kamis hingga Minggu secara bergantian oleh organisasi Islam yang berbeda?
Yaps, mungkin kita bertanya-tanya, “Kok bisa sih perayaan Idul Fitri berbeda hari antara satu organisasi atau jemaah satu dengan yang lain?”
Usut punya usut, rupanya masing-masing jemaah tersebut punya metode perhitungan dan kajian ilmu berbeda soal penetapan Hari Raya Idul Fitri.
Penasaran kan, siapa saja yang memulai lebaran dari hari Kamis hingga Minggu?
Perayaan Idul Fitri hari Kamis (20/2/2023) lebih dulu dilaksanakan oleh Jemaah Naqsabandiyah dan Syattariah.
Jemaah Tarekat Naqsabandiyah diketahui melakukan penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 H menggunakan metode Hisabul Rukyat yang didukung oleh Kitab Munjid, Dalil Jimak, dan Qiyas.
Dengan metode tersebut, maka puasa yang dilaksanakan oleh para pengikut Jemaah Naqsabandiyah genap 30 hari sesuai dengan perhitungan tahun lalu.
Lalu, bagaimana dengan Jemaah Syattariah di Aceh dan Sumatera Utara?