Apa yang dalam benak kamu ketika mendengar kata “Perempuan”?
Cantik, sexy, Ibu, dan lainnya. Namun ketika aku mencoba melakukan pencarian dalan internet, keyword “Perempuan Lemah” ada sekitar 22 juta artiker terkait dengan hal ini. Apa iya perempuan itu identik dengan lemah dan lebih peka dibanding dengan laki-laki?
Salah satu artikel dari National Geographic mengatakan bahwa sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti University of Basel di Switzerland, mengungkapkan tidak ada yang salah dengan pernyataan tersebut. Lebih lanjut, para peneliti juga mengatakan bahwa tidak ada yang salah juga dengan keadaan perempuan yang lebih emosional daripada laki-laki. Hal tersebut memang wajar, sebab ada perbedaan struktur otak antara anak perempuan dan anak laki-laki.
Laki-laki dan perempuan memiliki perkembangan otak yang berbeda, karena pada otak perempuan ada jembatan neuron sebagai penghubung antara lobus kanan dan kiri otak besar, hal ini tidak dimiliki oleh laki-laki. Hal ini pula yang membuat pola berpikir laki-laki dan perempuan berbeda, karena laki-laki berpikir secara logika dan perempuan berpikir secara estetika. Ini merupakan hal yang wajar dan sepertinya sulit untuk diubah karena semuanya terjadi begitu saja. Berangkat dari hal ini pula yang membuat perempuan bisa mengingat hal-hal detail sementara pria tidak. Kalau dikaitkan dengan relationship, karena perempuan cenderung lebih detail mengingat momen-momen bersama sehingga ketika putus maka membutuhkan waktu yang lebih lama untuk move on dibandingkan laki-laki dan ini bukan berarti lemah ya. Tentu, karena laki-laki menggunakan logika dalam berpikir dan mengambil keputusan sementara perempuan menggunakan emosional dan intuisinya.
Beberapa orang bisa menilai bahwa sosok perempuan adalah makhluk yang lemah dikarenakan mudah menangis ketika orang lain menangis atau mudah marah ketika melihat sesuatu hal. That’s true! Karena perempuan menggunakan emosionalnya untuk membangun sebuah hubungan, ketika mendengar cerita dari orang lain yang menyedihkan bisa saja sosok perempuan menangis dengan mudah karena menganggap peran yang diceritakan dalam kisah itu adalah dirinya (padahal bukan). Bahkan bisa saja cerita yang Ia dengar adalah cerita bohong, namun perempuan lebih percaya apa yang dilihat dan didengar saat itu juga merasaka emosi yang ada sehingga mudah mempercayai sesuatu. Hal ini bertolak belakang dengan laki-laki yang lebih menggunakan otak kirinya (logisc) dalam memahami sesuatu sehingga saat mengambil keputusan pun itu adalah menurut pemahaman logikanya, sementara perempuan menggunakan otak kiri dan kanan (big pictures) dalam memandang sebuah hal juga saat mengambil keputusan. Perempuan memiliki empati yang cukup tinggi dibandingkan laki-laki, sehingga bukan BaPer namun pertumbuhan otaknya yang membuat kondisi emosionalnya pun berubah sehingga perempuan lebih rentan mengalami mood swing dibandingkan laki-laki.
“Ini bukan tentang siapa yang lemah, tapi siapa yang mampu memahami dan menerima perbedaan. Aku Perempuan, bukan Perempuan Lemah.”
Gloria Charlotte