Di Banda Aceh khususnya, warkop yang menjamur di seluruh kota seperti memberi kelasnya sendiri. Ada yang tradisional, tapi ramai. Ada pula yang estetik ala cafe. Pilihan ada di pengunjung masing-masing.
Saya sendiri menyukai warkop yang estetik, selain nyaman untuk bekerja juga menyenangkan untuk disinggahi. Apalagi kebanyakan warkop estetik ini ramai di malam hari dan sepi di siang hari. Tempatnya women friendly karena biasanya tidak ramai cowok di siang hari. Ada juga yang menyediakan ruang VIP yang terbebas dari asap rokok dan dilengkapi dengan AC.
Warkop dengan fasilitas AC dan dipasang plang VIP biasanya akan dikenakan fee tambahan untuk digunakan. Biaya tambahannya bervariasi. Ada yang memungut berdasarkan persentase pesanan, ada pula yang charge dengan angka yang sudah baku. Bahkan ada yang sistem reservasi hitungan jam.
Di Banda Aceh, ada ratusan jumlah warkop dengan berbagai kekhasan masing-masing. Ada yang menjual otentik racikan kopi, ada pula yang menjual menu andalan seperti mie atau jenis makanan lain. Ada yang memiliki kelebihan keduanya. Sudah bisa dipastikan, untuk jenis warkop ini pengunjungnya sangat padat dan susah mendapatkan tempat duduk.