Seusai menyelesaikan studi sarjana di Juli 2022 lalu, aku memutuskan untuk kembali ke rumah. Memulai hari-hari tanpa ada lagi aturan dan tujuan, hingga pagi bertemu pagi masih saja tidak ada perkembangan. Hari-hari itu terjadi berbulan-bulan lamanya, sampai bertemu kesempatan bisa keluar dari rumah untuk merantau kembali. Pada pertengahan Desember 2022, perjalanan baruku dimulai.
Awal Ceritaku
Kali ini aku merantau ke Serang, Provinsi Banten. Aku merantau untuk memulai karir pertamaku di sebuah industri padat karya. Suatu industri dengan bidang yang jauh berbeda dengan latar belakang pendidikanku. Belajar dari awal, belajar dari 0 lagi. Belajar untuk bisa cepat paham dan mengerti. Dan, belajar untuk menjadi dewasa yang sebenar-benarnya. Namun dibalik tantangan itu, aku menyimpan berjuta rasa syukur atas kesempatan ini.
Aku sangat percaya bahwa apa yang digariskan pada hidup kita adalah bentuk petunjuk terbaik dari-Nya. Setelah apa yang kualami 2 bulan terakhir, bertemu dengan orang baru yang lebih beragam, bertemu dengan rutinitas baru yang lebih mengikat, bersinggah di tempat baru yang berbeda dari suasana sebelumnya. Oh ya bicara soal tempat, kali ini aku tinggal di mess yang disediakan perusahaan. Aku tinggal di lingkup wilayah industri. Dimana kalau ingin keluar, harus melewati banyak gedung-gedung kantor dan pabrik untuk sampai ke jalan raya. Dan yang lebih menarik lagi, di dalam wilayah industri ini terdapat larangan menggunakan kendaraan bermotor. Jadi hanya ada 2 pilihan, jalan kaki atau naik sepeda pancal.
Berbeda dengan sekolah dan kuliah sebelumnya, saat bekerja ini aku mulai belajar untuk lebih aware memperdulikan diri. Setiap pagi ketika akan berangkat kerja, aku membiasakan diriku untuk menyiapkan sarapan. Walaupun sesederhana roti dan teh hangat. Malam sebelumnya, aku juga menyiapkan pakaian yang akan kugunakan untuk keesokan hari, termasuk barang-barang yang akan kubawa dalam tas. Aku juga memaksa diriku untuk selalu istirahat cukup. Pelan-pelan aku sadar, bahwa diri kita merupakan tanggung jawab kita sendiri. Sebab terkadang orang hanya fokus pada kesibukan, sampai lupa ada tubuh yang harus dijaga benar-benar.
Hal yang paling aku sukai adalah bertemu dengan staf-staf lain saat jam kerja. Karena kebanyakan seumuran dan sama-sama fresh graduate, rasanya seperti berada di lingkungan perkuliahan lagi. Tanpa disadari percakapan-percakapan ringan “Kok kamu berangkatnya siang?”, “Aku laper banget belum sarapan”, atau “Aku tadi malem baru tidur jam 1” sebelum meeting pagi membuat suasana rapat jadi nggak semenegangkan itu. Beberapa waktu saat harus ke line produksi dan bertemu staf lain, yang awalnya membahas tentang produksi berlanjut kenalan untuk menambah relasi. Hal-hal kecil yang kualami di masa awal kerja ini menunjukkan, bahwa dunia kerja bisa menyenangkan kalau kita senang menjalanai dan memaknai setiap kejadian sederhana didalamnya.
Baca Selengkapnya
Visit Blog