Hari ini aku ingin membagikan kisahku menghabiskan waktu bersama buku dengan tulisan judul yang sedih dan begitu dalam, tetapi semua itu ditepis dengan cover warna coklat gelap dengan potongan gambar senja di suatu sisi kota yang begitu menenangkan. Vibes semakin terasa ketika aku membuka lembaran-lembaran buku tersebut menemukan ilustrasi senja lainnya dari sudut dan tempat yang berbeda.

    Buku ini ditulis oleh Author Geulbaewoo-nim. Sudah ada dua Geulbaewoo-nim buku yang diterbitkan dalam Bahasa Indonesia oleh Penerbit Haru, tetapi aku sudah memantapkan hati dan sudah terpikat dengan buku yang cocok dengan tema ‘hari lagi capek-capeknya’. Iya, judul itu adalah “Sebenarnya, Aku Tidak Baik-Baik Saja“.

    Dengan tulisan esai sepanjang 172 halaman tersebut, aku menyalami banyak cerita seakan perjalanan dan pertemuan yang Author Geulbaewoo-nim lakukan, aku juga berada di sana. Ada sebanyak 31 tema cerita yang Author Geulbaewoo-nim tuliskan berdasarkan beberapa pengalaman serta pemikiran pribadi penulis serta ada juga dari pengalaman dan pemikiran orang-orang yang penulis temui. Aku bisa mengatakan bahwa esai yang ditulis penulis dalam buku ini mirip seperti genre slice of life karena aku bisa melihat cuplikan kehidupan seseorang dengan memusatkan pada kekhawatiran dan curhatan kehidupan orang-orang yang terlibat. Tetapi, itu tidak menghilangkan nuansa self improvement dan pesan kehidupan yang penulis ingin seseorang yang tidak bersamanya mengetahui bahwa kami, para pembaca, adalah manusia pada umumnya.

    Bagiku, aku merasakan ada teman kedua untuk diajak curhat dan membahas sisi kejamnya dunia. Meskipun tidak bisa mendengar suaranya, aku bisa merasakan bahwa tulisan penulis yang tulus tersebut mengalir ke dalam seluk beluk perasaanku yang kacau dan meluruskan semua benang kusut pikiranku. Meskipun pembahasannya mengenai kehidupan suatu manusia, ini bukan seperti buku kaku seperti buku materi pelajaran. Gaya bahasa yang digunakan penulis termasuk santai dan mudah dimengerti seakan sahabat terdekatku sedang menuliskan kehidupannya dalam jurnal pribadi yang diizinkan olehnya untukku baca. Tidak ada rasa tulisan yang sangat menekankan pada suatu aspek kehidupan seakan memutuskan hitam dam putih kehidupan seseorang. Penulis hanya membukakan pintu-pintu cerita dengan permasalahan kehidupan yang ingin aku dengar.

    Buku ini sangat sangat menakjubkan. Seperti keadaan dimana aku membutuhkan saran dari beberapa orang yang lebih berpengalaman atau mencari referensi dalam menyikapi permasalahan kehidupan yang sama dari orang lain, inilah buku yang sangat aku cari selama ini. Aku menemukan harta karun yang luar biasa. Tetapi, aku sungguh memperhatikan satu hal ini. Cara mendapatkan suatu harta karun yang luar biasa hebatnya ini butuh banyak hal yang harus diperjuangkan. Aku bisa memahami sedikit karena buku ini adalah hasil terjermahan maka dari itu harga yang harus di bayar cukup besar. Haah, aku sangat menyarakan kalau harus sering memperhatikan kondisi lembaran yang penuh nilai tersebut. Di sisi lain, aku bisa menjamin harga yang dikorbankan ini memiliki nilai yang sangat sepadan.

    Aku ingin membagikan salah satu cuplikan Author Geulbaewoo-nim tuliskan dengan penuh rasa tulus dan menenangkan ini. Lebih tepatnya, aku ingin menyimpannya selalu dan aku membukanya di waktu aku membutuhkan obat kehidupan. Hari ini, aku sudah cukup berbagi cerita. Aku ingin dilain waktu bisa membagikan banyak cerita lagi kedepannya. Aku mendoakan kesehatan untuk semuanya. Sampai jumpa.

– Geulbaewoo, “Sebenarnya, Aku Tidak Baik-Baik Saja” (p. 159)

– Geulbaewoo, “Sebenarnya, Aku Tidak Baik-Baik Saja” (p. 167)

Untuk mencari lebih detail mengenai buku, bisa di klik bagian judul dengan link underline, atau mencarinya dalam platform lainnya 😀