Halo hai teman-teman semua. Semoga puasanya masih lancar, ya. Mengingat sudah memasuki hari-hari terakhir Ramadhan. Huhu… Sedih banget karena ternyata Ramadhan cepat sekali berlalu.
Berbicara soal Ramadhan, ada momen-momen tak terlupakan yang pernah ku alami. Beberapa hal itu akan ku rangkum menjadi 3 saja. Simak, ya.
Semasa kanak-kanak dulu, selama Ramadan, kami semua tidur di mushola. Kok bisa? Padahal kami adalah murid perempuan semua. Dan herannya, orang tua juga mengizinkan begitu saja.
Waktu itu, setiap selesai tarwih, aku dan teman-teman pulang ke rumah masing-masing untuk mengambil perbekalan sahur. Ada yang bawa menu seadanya, ada juga yang bawa menu ‘wah’. Setelah itu, kami semua tadarrus sampai malam. Kadang sampai jam 2 pagi saking semangatnya. Tidur hanya beralaskan saajadah saja. Jangan bilang bagaimana dinginnya ubin dan serangan nyamuk yang membabi buta. Belum lagi ketularan kutu busuk dari teman yang kutuan. Heugh! Paling sebal. Tapi tidak juga membuat perasaan ingin meninggalkan mushola.
Pukul 3.30 baru lah kami makan sahur dengan makanan yang sudah dingin. Tidak ada susu hangat, apalagi lauk pauk hangat. Semua serba dingin. Tapi hati senang karena makan bersama-sama teman sebaya. Kemudian lanjut shalat subuh berjamaah. Apakah setelah itu kami pulang ke rumah? Tentu tidak. Tadarrus masih berlanjut sampai pukul 7 pagi.
Ngantuk?