Halo hai teman-teman. Sudah sepekan kita berpuasa. Gimana? Masih on fire atau sudah mulai tumbang, nih? Aku pribadi sejauh ini belum bisa dikatakan sehat, tapi juga tidak begitu buruk sampai tidak bisa berpuasa. InsyaaAllah masih bisa dijalani dengan diiringi batuk yang tiada habisnya. Hehe…
Bulan Ramadan identik dengan pasar Ramadan yang menyediakan berbagai kebutuhan, termasuk kebutuhan menu berbuka alias takjil. Ramadan kali ini terasa lebih harmonis karena diwarnai dengan war takjil yang sedang ramai di sosial media. Meskipun sebenarnya hal-hal seperti ini sudah terjadi lama, namun semakin seru ketika di bawa ke ranah dunia maya.
Hingga muncul kutipan yang terinspirasi dari Ayat Al Qur’an “Bagimu agamamu, bagiku agamaku” yang oleh netizen, dalam war ini di ganti dengan “Bagimu agamamu, bagiku takjilmu”.
Tak tanggung-tanggung, umat muslim juga turut membalas dan menyusun rencana pembalasan terhadap war takjil yang sudah jelas dilakukan secara sistematis, terstruktur dan terorganisir dari mulai petinggi agama sampai umat biasa ikut meramaikan peperangan ini. Konon, umat muslim berencana memborong semua telur jelang paskah, agar umat Kristen kehabisan telur dan mau tak mau pakai kinderj*y saja. Haha ada-ada saja ya, Netizen kita.
Alih-alih menyulut emosi, war takjil justru membuat semua orang tersenyum ikut merasakan indahnya keberagaman yang tidak lagi sulit untuk dibercandai.