FYI, sebagai single fighter mom pejuang LDM, itu berarti saya harus mengerjakan semuanya seorang diri, dan tetap juga menjalankan usaha mendapatkan penghasilan.
Di hari biasa saja, sudah sering saya ceritakan di blog, how ‘rempong’ i am, hahaha.
Mengerjakan semua kerjaan rumah yang konon bukanlah hoax jika memang kayak nggak ada habis-habisnya.
Btw, ngomongin tentang kerjaan yang nggak ada habisnya, saya jadi ingat kata-kata bapak rekan kerja ketika masih kerja kantoran dulu.
“Mari kita bersyukur Rey, karena kerjaan kita nggak habis-habis, kebayang kan kalau kerjaan kita habis, kita dipecat dong!”
Hahaha, iya juga yak.
Intinya gitu deh, yang namanya kerjaan rumah kan ye, justru kalau nggak ada kerjaan, nggak ada kehidupan dong, hehehe.
Ditambah ngurus anak, yang meskipun usia mereka udah lumayan gede, si sulung teenager dan si bungsi udah mau masuk SD, bukan berarti mereka bisa mandiri lalu dilepas.
Selengkapnya baca di blog parentingbyrey.com tentang strategi menghadapi bulan ramadan