Berbicara wisata religi pikiranku langsung terpusat pada wisata ziarah wali. Kita tahu waliyullah di Indonesia dikenal walisongo. Walisongo tersebar hanya di tanah Jawa. Jawa barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Lalu diluar tanah Jawa apakah ada wali? Ada, hanya penyebutannya saja berbeda. Dulu penyebutan wisata religi belum seviral sekarang.
Wisata kok religi? Wisata kok ke makam? Beberapa masyarakat berpendapat semacam itu, terserah itu hak mereka. tujuan wisata religi adalah meneladani petilasan, kilas balik perjuangan para wali untuk menyebarkan agama islam di tanah Jawa. Allah mengirim para wali (kekasih Allah) untuk merubah kebiasaan buruk orang-orang nusantara suka menyembah anismisme dan dinamisme.
Bisa dibayangkan betapa keras perjuangan para wali untuk merubah kebiasaan buruk masyarakat sebelum hadirnya islam. Pelan-pelan merubah tradisi syirik, mengajak masyarakat masuk Islam dengan tradisi mereka yang sudah diubah para wali.
Oleh karena itu ada kala pentingnya mengikuti ziarah wali, yang ketua jamaahnya paham betul kisah-kisah tiap para wali. Agar wisata ziarah kita lebih menonjol rasa ingin meneladani perjuangan menyebarkan agama Islam dibanding kepikiran berburu oleh-oleh dan makanan khas tiap daerah tempat religi tersebut.
Di Jawa Barat ada sunan gunung jati. Di Jawa Tengah ada sunan muria, sunan kalijaga, dan sunan kudus. Sedangkan di Jawa Timur sendiri ada lima sunan. Terbukti betapa bebelnya masyarakat Jawa Timur sampai Allah berikan wali berjumlah 5 subhanallah .