lau biasanya ditanya, selama ini mencuci dengan apa? Sejujurnya, aku termasuk yang masih manually pakai tangan. Bahkan, sampai 7 tahun pernikahan, masih bertahan mencuci dengan tangan. Launry di luar pun termasuk yang jarang karena ada kekhawatiran sendiri terkait kebersihan, kerusakan, dan mager ambil-drop baju untuk di-laundry. Bedcover pun jika sempat dicuci pangan tangan ya akan dilakukan dengan cuci tangan. That has been my daily life for almost 7 years!
Ya meskipun tanganku tak sekuat herculas atau xena (cie ketahuan tontonannya mencerminkan umur ya Bund) tapi setidaknya aku makesure beberapa hal. Pertama, cucian bersih terkendali. Kedua, hemat biaya laundry, wkwk. Tapi kondisi seperti ini sejujurnya terlalu melelahkan dan menyita waktu. Apalagi aku juga bekerja penuh waktu dari Senin sampai Jumat. Kesempatan untuk mencuci pakaian tersebut menjadi amat terbatas karena sometimes weekend adalah waktu untuk istirahat karena terlalu bekerja dan tidak jarang juga dipakai untuk kerja kerja bagai kuda…. hehe.
Menimbang kegalauan terkait hal di atas, akhirnya aku memutuskan untuk membeli mesin cuci. Yap. MESIN CUCI ini harus kubeli dengan SEGERA dan menjadi prioritas. Sebetulnya, selama ini tidak membeli juga bukan berarti tidak butuh. Budget kami saat ini memang masih diprioritaskan untuk membeli ini itu dan membayar cicilan ini itu yang lebih urgen dan wajib dibayar. Alhamdulillah, bulan kemarin satu cicilan kami sudah lunas sehingga gaji bisa dialokasikan untuk keperluan lain. Wkkw, betapa hematnya aku bun!