Menurut WHO, ada sekitar delapan juta pengidap down syndrome di seluruh dunia dengan perbandingan angka kelahiran 1:1000 setiap tahunnya. Dari data tersebut, diperkirakan terdapat 3000 hingga 5000 bayi yang lahir dengan sindrom down.
Hasil riset Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pun menunjukkan hal yang serupa. Dimana terjadi peningkatan presentase kelahiran bayi dengan sindrom down sejak tahun 2010. Itu artinya, kasus bayi lahir dengan kelainan kromosom ini juga meningkat jumlahnya di Indonesia.
Akan tetapi, peningkatan jumlah tersebut tidak sejalan dengan harapan keluarga dan pengidap kondisi ini. Beberapa sumber menjelaskan bahwasannya anak-anak penyandang trisomi 21 tidak memiliki kesempatan hidup lebih panjang.
Oleh sebab itu, diperlukan cara pengasuhan yang tepat sesuai tipe down syndrome agar anak-anak dengan kondisi seperti ini dapat hidup mandiri dan mampu beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan sosialnya.