“Jika perempuan itu baik, maka jayalah negara. Tetapi jika perempuan itu buruk maka runtuhlah negara”[1] – Soekarno, Presiden RI Pertama.
Apa yang dikatakan oleh Soekarno sejalan dengan yang dikatakan pepatah timur tengah “Perempuan adalah Tiang Negara, maka apabila perempuan itu baik, akan baik pula negaranya, dan apabila perempuan itu rusak, maka rusak pula negaranya”. Hal ini sangat menunjukkan bahwa perempuan berperan penting dalam membina keutuhan dan kinerja dalam suatu negara, karena perempuan harus benar-benar dijaga kekokohannya, secara lahir dan batin. Tentunya menjadi tiang negara membutuhkan kecerdasan yang baik dan intlektual yang tinggi sehingga kaum perempuan harus belajar dengan giat agar dapat berkontribusi dalam kemajuan negara. Namun kesadaran diri pada masyarakat pendesaan masih beranggapan bahwa perempuan tidak perlu memperoleh pendidikan terllau tinggi karena pada akhirnya perempuan akan kembali pada pekerjaan rumah tangga.
Peran perempuan dalam kegiatan pembangunan negara tidak dapat disepelekan, peran penting untuk membangun sebuah bangsa tentu saja mutlak diperlukan, hal ini didasari oleh berbagai potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh perempuan sendiri. Selama ini anggapan bahwa kualitas perempuan dalam pembangunan masih sangat rendah yang menyebabkan peran perempuan tertinggal dalam segala hal. Untuk itu pemerintah menyediakan program Pemberdayaan Perempuan untuk meningkatkan status, posisi dan kondisi perempuan agar dapat mencapai kemajuan yang setara dengan laki-laki untuk membangun anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria dan bertaqwa serta terlindungi.
Perempuan yang bekerja tidak hanya mendatangkan manfaat untuk dirinya sendiri, perempuan bekerja juga mendatangkan manfaat positif untuk bangsa Indonesia. Perempuan yang bekerja bisa membantu dalam pemerataan di Indonesia. Pemerintah berupaya untuk melakukan pemerataan pembangunan agar tidak terjadi kesenjangan ekonomi dan kesenjangan kesejahteraan antara daerah satu dengan daerah lainnya. Untuk melakukan pemerataan, pemerintah banyak melakukan pembangunan infrastruktur, menambah fasilitas Kesehatan Kesehatan dan fasilitas pendidikan, selain itu juga diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk membantu dalam pemerataan di Indonesia seperti memerlukan banyak tenaga medis untuk membantu pengobatan, diperlukannya banyak guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah. Tentunya dalam hal ini perempuan juga turut andil membantu.
Perempuan di zaman sekarang ini tidak hanya bekerja di kota-kota besar saja bahkan ada yang rela mengabdikan dirinya ke pelosok Negeri. Bekerja di daerah terpencil bukanlah hal yang mudah, hidup dengan keadaan keterbatasan fasilitas dan ancaman binatang buas merupakan beberapa tantangan yang pernah dialami oleh orang-orang yang bekerja di daerah terpencil. Namun hal tersebut tidak membuat perempuan-perempuan yang bekerja di daerah terpencil menyerah untuk mengabdi di pelosok negeri. Bekerja di daerah terpencil membuat tujuan dari bekerja bukan lagi soal uang, tapi juga membawa perubahan, melihat sendiri kelemahan dan kekurangan yang ada di daerah pelosok, sehingga terpacu untuk memajukan daerah tersebut menjadi lebih baik. Perempuan yang mengabdi di daerah terpencil memiliki peran sebagai pelopor agar masyarakat disana bisa kritis dengan kondisi yang terjadi dan ketidaksesuaian kinerja pemerintah daerah misalnya melakukan penelitian terhadap suatu permasalahan yang berhubungan dengan kebijakan pemerintah kemudian hasil tersebut dikemukakan kepada pemerintah dan penyampaian saran, kritik, usulan kepada wakil pemerintah daerah.
Perempuan yang kuliah di kota besar kemudian bekerja di daerah terpencil mempunyai banyak pengalaman, kenalan atau bergabung ke kelompok yang mempunyai tujuan untuk memajukan pendidikan di Indonesia, hal ini dapat membantu pelajar di daerah terpencil agar dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, anak-anak yang di daerah tidak ketinggalan informasi tentang beasiswa. Selain pendidikan di sekolah, pelatihan dapat dilakukan untuk membantu masyarakat mengembangkan kemampuan dan mengola Sumber Daya Alam dengan tepat tanpa merusak ekosistem, dengan tujuan agar lebih berdaya, mandiri, meningkatkan aktivitas dan kemajuan perekonomian masyarakat, perluasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha sehingga dapat mengurangi penangguran dan pengetesan kemiskinan.
Pelayanan Kesehatan bagi mereka yang tinggal di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK). Pemenuhan tenaga Kesehatan (Nakes) melalui program Nusantara Sehat (NS) untuk DTPK diperlukan agar masyarakat di daerah terpencil mendapat pelayanan Kesehatan. Program ini sangat membutuhkan perempuan yang bukan hanya terampil bekerja namun lebih dari DPTK membutuhkan mereka yang memiliki tekad dan semangat kuat untuk memajukan masyarakat walaupun rintangannya jauh lebih besar dari keuntungan pribadi, seperti yang dilakukan Bidan Rosmiati yang bertugas di Puskesmas Desa Tunggal Rahayu, Kecamatan Teluk Belengkong, Kabupaten Indragiri Hilir Riau. Bidan ini menghadapi masalah besarnya angka kematian ibu dan bayi baru lahir, fasilitas puskesmas yang minim, jauhnya rumah sakit yang jadi tempat rujukan dan transportasi sulit. Setelah pengalaman sulitnya menyelamatkan seorang ibu melahirkan karena hambatan transportasi ke rumah sakit. Seorang pasien yang perlu penanganan rumag sakit harus menempuh jarak yang jauh dan biaya perahu yang mahal menjadi masalah bagi warga desa kebanyakan kalangan ekonomi rendah. Bidan Rosmiati mengatasi masalah ini dengan menggalang dana Kesehatan, yaitu penarikan iuran wajib Rp 2000 per kepala keluarga setiap bulan.
Pengabdian Bidan Rosmiati adalah salah satu contoh bentuk pengabdian seorang perempuan untuk memajukan daerah tertinggal, masih banyak lagi pengabdian hebat yang dilakukan oleh perempuan-perempuan tangguh di luar sana. Ini sangat membuktikan bahwa perempuan tidak dapat diremehkan, perempuan bertahan dan tidak patah semangat walaupun dalam keadaan yang sulit. Semangat seorang Bidan Rosmiati perlu kita ikuti dengan cara belajar dengan giat, aktif dalam kegiatan sosial. Perempuan yang berani dalam menyampaikan pendapat, apalagi zaman modern ini menyampaikan pendapat tidak hanya ketika diskusi kelompok saja, menyampaikan pendapat bisa melalui opini di surat kabar, majalah dan bisa memalui media sosial asalkan pendapat tersebut berdasarkan fakta dan lebih bagus lagi disampaikan dengan unsur saran yang membangun.
Perempuan memiliki peranan yang penting dalam suatu negara, maka dari itu perlunya rasa saling menghormati dan saling menghargai antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki dan perempuan harus saling mendukung tidak perlu merasa bahwa perempuan yang berpendidikan merupakan ancaman besar yang perlu disingkirkan, karena menjadi tiang negara membutuhkan kecerdasan intelektual yang tinggi sehingga kaum perempuan wajib belajar dan terus mengasah kemampuanya untuk berkontribusi dalam pembangunan, karena dengan begitu perempuan dan laki-laki bisa bekerja sama untuk memajukan bangsa Indonesia.
[1] 15 kata-kata bijak Presiden Indonesia https://www.cermati.com diunduh pada 31 Maret 2022