Sebelumnya aku tidak terpikir kalau suatu hal bisa mempengaruhi budaya sebuah wilayah secara masif. Mulai dari bahasa, pembagian wilayah geografis, kuliner, hingga kesenian. Aku mempelajari per kopian beberapa tahun sebelum era-nya film Filosofi Kopi. Saat itu aku sedang menyusun tugas akhir kuliah yang membahas teh, LOH KENAPA JADI KOPI? Karena ya nyerempet-nyerempet kesana ujung-ujungnya. Buku Kopi dalam kebudayaan Sunda merupakan teman asyik untuk ngopi. Kurasa, sudah selayaknya ada di setiap kedai kopi sih.
Bukunya tipis, ringan, enak dibawa-bawa. Foto yang berada di sampul sangat menggugah untuk calon pembaca membukanya. Font dan warna yang dipakai memberikan tone jadul yang memikat. Masuk ke bagian isi, penulis menuturkan dengan detail.