Sebagai pekerja seni atau pekerja kreatif yang bekerja secara “serabutan dan nggak tentu waktunya”, kita selalu dihadapkan dilema untuk “memberikan nilai pada diri sendiri”, benar nggak? Pertanyaan yang selalu muncul pasti: “Bagaimana ya caranya menentukan fee (gaji/bayaran) kita?”. Susah dong tentunya, secara kita nggak kerja kantoran dengan jam kerja yang rutin.
Pengalamanku bekerjasama dengan sesama pekerja kreatif juga nggak jauh dari masalah kesulitan menentukan bayaran. Saat mereka kutanya, “fee yang kamu mau berapa?”, mereka pasti menjawab dengan kebingungan dan senyum-senyum “Ngikut aja, nggak ngerti aku”. Nggak seorang atau dua orang, banyak yang seperti itu. Kalau aku lihat kemungkinan hal ini dikarenakan (terutama di Jogja ya haha) sungkan untuk bilang karena takut kalau terlalu mahal atau malah terlalu murah (nggak tau standardnya berapa), disamping itu aku juga merasakan (bahkan beberapa kali mengalami) banyak project “terima kasih” alias bantu-bantu atau kerjasama tetapi hanya bersifat pertemanan dengan balasan terima kasih sehingga tidak terbiasa menentukan bayaran, atau memang mereka tidak sadar skill (ketrampilan) yang mereka miliki untuk dijadikan standard bayaran.