fbpx

Bulan Madu Impian Bersama Teman Hidup Traveloka di Bumi Blambangan

Perjalanan menjadi sepasang Teman Hidup tidaklah mudah, penuh perjuangan hingga akhirnya Kami sampai ke pelaminan. Tuhan menakdirkan Kami langsung mendapat ujian pertama di hari kedua pernikahan. Ujian yang pada akhirnya semakin mempererat ikatan cinta antara Kami berdua… dan inilah sepenggal kisah Kami sebagai sepasang teman hidup bersama Traveloka.

***

20 Maret 2022

“Saya terima nikah dan kawinnya Julita Hasanah binti Samsi dengan mas kawin tersebut dibayar tunai”

Ada kehangatan yang menetes di pipi dan mengisi relung hati saat calon suami mengucapkan ijab kabul di depan penghulu dan para saksi.

Aku tak henti-henti mengucap syukur. Bahagia, terharu, lega… ah rasanya nano-nano! Setelah berjuang bersama selama kurang lebih lima tahun akhirnya aku dan suami sanggup mempertanggungjawabkan komitmen cinta kami dihadapan Tuhan juga kedua keluarga.

Sejak hari itu kami resmi menjadi sepasang teman hidup…

Sederet destinasi wisata untuk memeriahkan bulan madu sudah dirancang secara serius sejak jauh-jauh hari. Sebelum punya anak nantinya, ini waktu yang tepat untuk quality time pikir kami berdua. Sebenarnya sejak jaman pacaran kami memang senang sekali traveling, eh tapi jangan salah sangka… liburan ala kami bukanlah liburan fancy seperti para selebgram. Keterbatasan dana menuntut kami menjadi sangat kreatif merancang liburan, toh yang paling penting bukan mewahnya tapi bagaimana menikmati suasana baru yang seru. Setuju dong?

Berwisata ke alam bisa dibilang adalah traveling yang paling sering dipilih, terkadang kami bahkan mengajak kawan-kawan ikut serta terlebih jika harus bermalam.

Memori indah camping bersama beratapkan langit penuh bintang, mengagumi indahnya air terjun hanya berdua, serunya mengelilingi padang savana sambil kehujanan, hingga saat-saat mendebarkan melintasi kawasan indah berpasir Gunung Bromo dengan bermodalkan kendaraan roda dua.

Kami juga seringkali menyempatkan waktu melipir ke kota sebelah untuk sekadar mencicipi kopi buatan kedai-kedai lokal, atau berburu makanan kaki lima dalam rangka mencari nasi goreng atau lalapan terbaik ala abang-abang.

Jujur, adalah sebuah kebanggaan jika berhasil menemukan kuliner sedap dengan harga murah meriah… ya bagi kami itu seperti sebuah prestasi karena tidak sembarang orang beruntung bertemu makanan kaki lima yang begitu menggoyang lidah tapi ramah di kantong.

Menghargai adat dan tradisi, kami berbesar hati menunda bulan madu..

Sayangnya, tradisi di keluarga besar tidak memperkenankan pengantin baru untuk melakukan perjalanan ke luar rumah sebelum genap satu atau dua minggu. Sebagai pasangan muda, awalnya kami kecewa tapi kemudian sama-sama bersepakat menghormati “kepercayaan” leluhur. Bulan madu harus ditunda sementara waktu.

Positifnya, waktu untuk menunggu dapat dimanfaatkan buat berberes rumah yang sudah menyerupai kapal pecah seusai rangkaian acara pernikahan. Alhamdulillah…

22 Maret 2022

Pagi yang indah bagi sepasang pengantin baru, kami berinisiatif jalan kaki berdua berbelanja sayuran hijau di pasar dekat rumah. Kemudian kami sadari itu mungkin ide terburuk yang pernah terpikirkan untuk dilakukan.

Di perjalanan, aku terjatuh lebih tepatnya terpeleset, benar-benar hanya terpeleset kecil tapi ternyata kejadian tersebut berdampak besar bagiku… bagi kami berdua…

Setelah terjatuh aku berusaha Kembali bangkit namun tidak berhasil dan kembali terjatuh ke tanah. Mataku nanar melihat ada perubahan pada tulang tempurung lutut, ya… terlihat begitu jelas tulang lututku pecah menjadi dua bagian.

Aku terisak dan menangis tersedu-sedu sambil menyaksikan suami berteriak dan berlari panik meminta bantuan.

Tolong pak.. tolong buk.. kami butuh bantuan” ucapnya berkali-kali.

Syukurlah tak berselang lama, ada mobil pick up yang berbaik hati membawaku menuju rumah sakit terdekat, di dalam mobil aku memeluk suami erat-erat sambil menangis meminta maaf karena aku begitu ceroboh.

Sayang, maafin aku ya…” aku ucapkan berkali-kali tiada henti.

Berdasarkan foto rontgen, aku mengalami apa yang disebut dengan fraktur patella atau patah tulang tempurung lutut. Pengobatan medis dan tradisional kami usahakan bersama demi kesembuhanku. Awalnya kami berencana mengambil tindakan operasi, hingga keputusan kemudian berbelok karena ternyata aku tengah mengandung buah hati kami.

Kami membatalkan operasi dan mengambil alternatif pengobatan yang lebih aman untuk sang buah hati. 

Hari demi hari kami berdua berjuang, pada satu-dua bulan pertama aku diharuskan berbaring dan minim bergerak supaya proses penyambungan tulang yang patah dapat berlangsung dengan baik.

Setiap hari selama dua bulan rasanya hampa, rsanya gelap gulita. Pemandangan yang bisa aku saksikan hanya langit-langit kamar, tembok, beberapa buku yang berserak, lemari, hingga jendela kamar. Aku punya mata, indra penglihatanku masih berfungsi dengan sempurna tapi aku tidak memiliki kesempatan untuk melihat dunia yang sesungguhnya. Hancur rasanya…

“Kapan ya aku bisa lihat dunia lagi?” tanyaku dalam hati setiap hari setiap waktu.

Dari sudut pandang suami, aku cukup mengerti tentunya setelah menikah pasti yang suami harapkan pelayanan istri mulai dari menyiapkan makanan, pakaian sampai kebutuhan lainya. Belum sempat dimanjakan istri, sayangnya suamiku langsung dihadapkan pada situasi yang begitu sulit.

Istrinya hanya bisa terbaring tak berdaya. Malahan suami yang merawatku dengan sepenuh hati mulai dari menyuapiku tiga kali sehari, memandikanku dengan air hangat di pagi dan sore hari, bahkan suami pula yang mengurusku saat buang air kecil dan air besar.

Rutinitas yang berjalan kurang lebih selama 2 bulan tersebut dilakukannya tanpa mengeluh tanpa sedikitpun terlihat keberatan.

Saat itu aku menyadari Tuhan memberikanku teman hidup yang begitu tulus dan penuh kasih, bahkan dalam situasi yang benar-benar tidak menguntungkan dirinya sama sekali.

20 September 2022

Enam bulan berlalu, setelah perjuangan panjang dan doa-doa sepanjang malam kondisiku kian membaik. Sempat lupa cara berjalan, hari ini kakiku kembali melangkah, memang belum seratus persen sempurna… namun berhasil melewati cobaan yang mendera dan berada di posisi sekarang adalah sebuah anugerah bagiku dan juga suami tercinta.

Kesembuhanku dan kehamilan yang mulai memasuki trisemester kedua adalah momen yang sangat tepat untuk menunaikan bulan madu yang sempat tertunda setengah tahun lamanya.

Bulan madu yang bukan hanya bermakna sebagai hadiah pernikahan tapi lebih dari pada itu, bagi kami bulam madu kali ini sebgai hadiah atas kemenangan dan keberhasilan aku dan suami menaklukkan ujian pertama sebagai sepasang teman hidup.

Sayangnya saldo tabungan tidak berpihak pada kami…

Kami berdua tersenyum kecut setelah menengok saldo tabungan yang hanya tersisa ratusan ribu saja, memang ada sih dana darurat tapi kok rasanya kurang bijak jika harus menggunakannya untuk liburan.

Kami bukan pasangan yang boros, tabungan menipis karena memang banyak terkuras untuk pengobatan dan keperluan lain seperti suplemen, diapers, dan banyak pengeluaran lainnya karena selama terbaring pastinya aku tidak bisa melakukan tugas domestik seperti mencuci, memasak, juga berberes rumah sehingga sebagai gantinya harus membayar jasa orang lain yang tentunya mengeluarkan sejumlah dana yang tidak sedikit selama kurang lebih enam bulan.

Lihat Dunia Lagi Bareng Traveloka, Inikah Kesempatan Kami sebagai Sepasang Teman Hidup? 

Di siang hari yang begitu cerah, seperti biasa selalu cek postingan feed Blogger Perempuan dan taraaaaaaaa ! Bagaikan pucuk dicinta ulampun tiba… Aku melihat kesempatan emas untuk bisa berbulan madu lihat dunia lagi bareng teman hidup alias suami lewat kompetisi blog yang diadakan oleh Traveloka dan Blogger Perempuan.

Tanpa banyak babibu, langsung aku tekan-tekan tuts keyboard merangkai tulisan terbaik yang ditulis dengan jujur dan tentunya lahir dari hati.

Memangnya Mau Bulan Madu Kemanasih ? 

Baca Selengkapnya
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Julita Hasanah
sedikit banyak membagi pengalaman pendidikan, mendapatkan beasiswa studi master, serta pandangan hidup.

Halo, !

Categories

More than 3500 female bloggers registered

PT. PEREMPUAN DIGITAL INDONESIA
Cyber 2 Tower 11TH Floor JL HR Rasuna Said Jakarta Selatan

tagcalendar-full
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram