Roti Lapis atau yang umum disebut “sandwich” mungkin akan diartikan sebagai mana namanya beberapa tahun yang lalu. Namun, saat ini kata “sandwich” jadi erat maknanya dengan sebutan untuk generasi orang dewasa yang harus menanggung hidup 3 generasi yaitu orang tuanya, diri sendiri, dan anaknya.
Ibarat roti lapis, generasi sandwich adalah daging, sayuran, saus, keju, yang dihimpit oleh dua buah roti di bagian atas dan di bawah sebagai representasi dari orangtua dan juga generasi setelahnya.
Kali ini, aku mau cerita soal menjadi salah satu di antara banyak orang yang termasuk ke dalam sandwich generation. Namun, karena aku sadar betapa kompleksnya urusan sandwich generation ini di lapangan, sebelumnya aku mau kasih disclaimer dulu nih.
Jadi bagian dari sandwich generation memang nggak bisa dibilang mudah, kadang ya ketemu juga titik frustrasinya, tapi bukan juga dead end street yang nggak bisa lagi diotak-atik. Untuk itu, menurutku butuh strategi, baik secara finansial yang juga diikuti dengan pola pikir kita. Untuk itu, kali ini, aku mau merangkum apa saja lapis-lapis strategi yang aku lakukan sejak tahun pertama aku bekerja hingga sekarang menginjak tahun keempat (menuju kelima)ku menjadi buruh korporat.
Selengkapnya di: https://obrolanteras.blogspot.com/2022/12/strategi-generasi-sandwich.html