“Cha, saya mau ngasih zakat fitrah ya buat kamu. Mohon jangan tersinggung ya”.
Awalnya saya jujur kaget. Karena pertama kalinya memang saya mendapat zakat fitrah. Terus saya berpikir, apa karena saya sakit ya? Terus di tengah kebingungan saya, saya gugling lagi siapa saja orang yang berhak mendapat zakat fitrah. Ya maaf bukannya ga mau buka terjemahan Al Quran, biar sayanya juga sadar gitu apa saya memang berhak mendapat zakat fitrah.
Karena kalau lihat tetangga sekitar, sebenarnya banyak yang lebih berhak mendapat zakat fitrah menurut saya. Walau kalau saya sendiri perhatikan, uang jajan anaknya saja 10 ribu 1 anak. Sedangkan saya 10 ribu buat tiga anak. Entahlah saya juga jadi rancu pemikirannya apakah saya memang berhak mendapat zakat fitrah itu.