Akhirnya, setelah menunggu hujan sekian lama, malam ini hujan menyelimuti kota ini. Walau Surakarta masih menjadi pemenang sebagai kota tersyahdu karena petrichor-nya, ternyata Serang juga tidak begitu buruk saat hujan seperti ini. Ditambah secangkir teh dingin yang telah kuseduh 2 jam lalu—yang kini tidak menjadi teh hangat lagi, lalu disempurnakan oleh alunan lagu-lagu Soegi Bornean yang selalu sopan masuk ke telinga. Rasanya, tidak ingin kembali ke pagi hari. Ingin menjalani sepanjang malam seperti ini saja. Setenang ini saja.
Tiba-tiba aku ingin menulis yang terlintas dipikiranku. Tentang apa yang terjadi 6 bulan terakhir membuatku mengerti, bahwa kita akan selalu menemukan hal baru untuk dipelajari setiap satu hari berganti. Dunia terkadang cukup kejam untuk orang-orang yang hanya ingin merasakan sedih berlarut, yang tanpa sadar bahwa rasa ‘sedih’ merupakan salah satu bekal kekuatan untuk menghadapi sejuta kesedihan lainnya. Sampai-sampai yang tersisa nantinya hanyalah rasa kebal atau bahkan ‘tidak peduli’.
Baca Selengkapnya
Visit Blog