Tulisan ini aku buat setelah mengikuti kuliah Pra-Nikah sebagai bekal masa depan kelak namun penulis tidak ingin berhenti sampai disitu jadi, penulis mencoba membagikan ilmu yang di dapatkan lewat tulisan di blog ini barangkali bermanfaat untuk teman-teman semuađđ
Selamat membaca
PUZEL-PUZEL TA’ARUF SYAR’I
Istilah taaruf ini tentunya sudah tidak asing lagi yaah, apa lagi semakin hari istilah ini semakin trend di kalangan muslimah. Yang dimana taaruf itu sendiri yang istilahnya ialah âmetode atau proses untuk saling mengenalâ  bagi sahabat muslimah yang belum memiliki pasangan atau belum menikah atau istilah lainnya itu singlelillah.  masyaaAllah
Nah sahabat muslimah, berkaitan dengan taaruf syarâi ini, Kalau kita berbicara tentang ghoriza nau (naluri melestarikan keturunan) yang dimana naluri cinta (ghariza nau) ini ada pada setiap diri manusia baik itu laki-laki maupun perempuan. yang dimana bentuk dari naluri cinta ini salah satunya adalah ketertarikan pada lawan jenis, ketertarikan ini hadir disebabkan adanya ransangan dari luar semisalnya ketika kita melihat lawan jenis tiba-tiba timbul rasa yang bergejolak, nah ketika masing-masing naluri ini saling bersambung maka akan hadirlah rasa suka, saling memberi respon, memberikan perhatian.
Akan tetapi dalam melestarikan naluri ini manusia dituntut untuk mengikuti syariat islam (aturan islam), ketika seseorang tidak memiliki pemahaman yang benar, pemahaman yang dzahir atau tidak memahami syariat islam dalam melestarikan naluri ini maka tentu akan sangat mudah menyalurkan naluri ini dengan asal-asalan. Atau istilahnya itu â terserah guelah, hidup-hidup gue lahâ tidak bisa dikatakan demikian sebab hidup kita sangat erat hubungannya dengan syariat.
 Sehingga ketika rasa cinta itu tumbuh kemudian terjadi interaksi dengan lawan jenis yang kemudian mengantarkan kepada aktivitas pacaran, yang pada awalnya naluri cinta itu yang merupakan fitrah. Nah disini ada yang salah dalam pemenuhannya sebab kesalahan dalam menyalurkan naluri cinta dengan jalan pacaran merupakan suatu perkara yang tidak Allah ridhoi sebab aktivitas pacaran itu sendiri tidak memiliki sebuah ikatan, dengan demikian bila rasa cinta itu di salurkan dengan jalan pacaran maka perkara ini lah yang bisa mengantarkan manusia pada jalan kemaksiatan, yang mengundang murka Allah Sebab aktivitasnya banyak melanggar aturan Allah.
Al-qurâan sudah memberikan petunjuk kepada kita dalam QS.Al-Isra:32
Artinya âdan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suat perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.â
Nah sahabat muslimah dalam ayat diatas perkara-perkara yang bisa mendekatkan kita pada zina saja Allah sudah melarangnya lalu bagaimana dengan melakukan zina itu sendiri?! Yang dimana di dalam islam perkara zina merupakan suatu dosa yang besar yang namanya dosa besar jangan coba-coba untuk mendekati. Berbicara masalah ini memang aktivitas pacaran tidak mendekati zina tapi pacaran merupakan gerbangnya zina untuk itu sahabat muslimah yang masih singlelillah tentu kita harus bisa memposisikan diri kita, jangan sampai kita menyalurkan rasa suka atau cinta itu dengan jalan pacaran. Kalau pacaran bukan jalan yang ditempuh, lalu bagaimana cara kita menjemput pasangan hidup dengan cara yang benar?
Sahabat muslimah pasangan hidup itu sudah Allah Qadhakan, namun bagaimana cara kita menjemput jodoh itu ada pada area yang kita kuasai yaitu ada jalan yang menuju pada perkara yang bathil contohnya dengan aktivitas pacaran dan juga ada jalan yang haq yaitu dengan melakukan taaruf secara syarâi maka dari itu sebaik-baiknya jalan untuk menjemput jodoh kita adalah dengan cara yang Haq, yakni cara yang sesuai dengan yang Allah perintahkan.
Nah sahabat muslimah untuk menuju proses taaruf yang syarâi tentunya butuh kesiapan, nah apa saja sih hal-hal yang perlu kita persiapkan sebelum melakukan proses taaruf secara syarâi ?!
Jadi keempat perkara tersebut perlu kita persiapkan sebelum kita melakukan proses taaruf, sebab proses taaruf itu bukanlah perkara yang mudah akan ada tantangan-tantangannya. Naah sahabat muslimah sekarang posisi kamu dimana, udah siap menikah atau belum?
Jika belum siap, ya harus disiapkanâŚtapi baytheway caranya bagaimana?
pertama cobalah untuk memulai diskusi dengan pembina ngaji tentang perkara taaruf, hal-hal yang perlu kamu persiapkan sebelum menikah.
kedua perbanyak membaca buku-buku yang bisa menambah tsaqofah islam, buku-buku pemikiran islam, buku-buku dakwah islam, buku pernikahan, sistem pergaulan dalam islam, kehidupan suami istri, buku parenting anak dan masih banyak lagi.
selanjutnya adalah selalu berusaha untuk  mendekatkan diri kepada Allah, istiqomah dalam memantaskan diri menjadi wanita sholiha dengan ngaji islam dan dakwah.
Sahabat muslimah berbicara mengenai taaruf syarâi ini dalam melakukan proses taaruf syarâi meski ada perantaranya tujuanya adalah agar tidak terjadi pada hal-hal bisa yang bisa melanggar syariatnya, nah adapun seseorang yang bisa menjadi perantara taaruf ini haruslah mahramnya seperti paman, bapak, ustadzah atau guru boleh, teman dekat atau teman yang bisa dipercayalah, abang atau adek laki-laki juga boleh.
Tujuannya perantara taaruf ini adalah mencari informasih tentang data-data calon taaruf itu sendiri semisal tentang aktivitasnya, agamanya, sholat atau tidak, baik akhlaknya atau tidak, bagus baca Qurâannya, bagaimana sisi pergaulannya. Â jadi perantara mengontrol dan mencari informasih calon pasangan sesuai dengan data atau istilahnya itu Proposal taaruf.
disini ada beberapa hal yang menjadi tugas seorang perantara diantaranya ialah:
1. perantara menukar informasi data, nah data apa saja?
#Menukar data pribadi pasangan #Riwayat hidup #Kriteria yang di inginkan #Visi misi berumah tangga
Adapun yang menjadi referensi taaruf ( isi proposal taaruf) pada calon pasangan yaitu berupa;
#Data pribadi, nama lengkap/panggilan, TTL, BB,TB, Gol.darah, status dalam keluarga, hobi, asal. #Data pribadi, nama lengkap/panggilan, TTL, BB,TB, Gol.darah, status dalam keluarga, hobi, asal. # Amanah saat ini. #Visi dan misi menikah. #Kekurangan dan kelebihan diri. #Rencana acara pernikahan. #Kriteria suami. #Bisa juga sertakan foto
2. perantara komunimasi Antara ikhwan dan akhwat pada awal interaksi harus ada perantara tidak boleh interaksi bebas berduaan. Bahkan saat bertemu/nadzor juga harus ada perantara karena ada larangan berkhalawat ( berdua-duaan) dan larangan ikhtilat (campu baur).
Adapun yang menjadi proses taaruf syarâi yaitu melalui tiga tahap
TKA = TAARUF+KHITBAH+NIKAH
jadi sahabat muslimah siapapun yang menjadi jodoh/pasangan hidupmu nanti, langkah yang ditempuh adalah dengan cara yang benar, yakni cara yang Allah ridho.
Tidak bisa kita pungkiri diera digital saat ini, begitu deras informasih unfaedah. Banyak tayangan-tanyangan yang bisa membangkitkan syahwat, berbaur pornografi, pornoaksi dan sarat liberalisasi pemikiran yang menggiringi generasi negri khususnya generasi mudanya pada sekularisme
makanya negara sekularisme itu gagal, gagal dalam hal apa? Bukti gagalnya negara sekularisme ialah ketika aturan Allah tidak diterapkan, justru aturan penjajah demokrasi sekularisme yang menjadi sistemnya dan gagalnya menjaga generasi muda untuk bertaqwa kepada Allah sehingga mudah terjerumus kepada maksiat.
Jadi, sahabat muslimah
hijrahmu harus kuat, butuh benteng pertahan yang kukuh agar tidak mudah terseret dengan arus sekularisme saat ini untuk itu berhijrahlah karena Allah, merubah diri menjadi lebih baik semata-mata untuk bisa mencapai ridhonya Allah agar tidak mudah terkena arus sekularisme.
Nah, Benteng pertahanan agar kita istiqomah adalah dengan Ngaji dan Dakwah Berjamaah.
Sahabat muslimah,
carilah pasangan hidup yang bisa saling support dalam ketaatan dan menguatkan dalam perjuagan dakwah islam kaffah jangan hanya menikah hanya sekedar bertemu ikhwan dan akhwat lalu kemudian menikah akan tetapi meski melalui sebuah proses taaruf. Agar pernikahan kelak bisa lebih barokah.
Barakallahufikum..
Waulahu alam bishowab.