Makan Nasi Bali Lagi. Ini gara-gara saya tidak nyaman dengan ulasan terdahulu tentang resto itu. Di dalam tulisan itu saya mengatakan Nasi Campur Bali di Nur Corner berbumbu tajam. Tiba-tiba saja saya jadi overthinking terhadap komentar itu.
Untuk menghentikan pikiran yang tidak-tidak, saya pun saya pun ke resto itu lagi, dengan mengajak Bu Lily, sahabat SMP sekaligus tetangga saya yang pandai masak. Saya ingin mengecek apakah menu itu memang berbumbu tajam, atau lidah saya yang salah.
Pertama, saya melakukan reservasi via WA pada H-1 , dan menerima balasan bahwa di resto masih ada tempat untuk dua orang. Setelah mentransfer DP, saya mendapat informasi bahwa kami mendapat tempat duduk di Table 1.
Saat kami datang, cuaca cerah. Ini berpengaruh pada mood kami saat melangkah ke dalam.
Kami langsung menuju Table 1, seperti yang disebutkan petugas reservasi. Tempat itu berupa meja dengan dua kursi berhadapan, menempel pada dinding sebelah kiri. Terasa kurang private karena berada di tempat orang lalu lalang. Apalagi meja-meja yang menempel pada dinding yang kanan mempunyai kursi menghadap kami. Namun saya mencoba mindful dan mengabaikan orang yang duduk menghadap kami. Saya belum pernah duduk di meja itu, sehingga mungkin akan ada pengalaman baru.