Judul: Animal Farm
Penulis: George Orwell
Penerbit: Bentang Pustaka
Halaman: 140
Tahun terbit: 2017
Genre: Fiksi distopia, political satire
Harga: Rp49.000
Promo Gramedia
Sebuah pengakuan: aku menyesal baru membaca buku ini. Karena buku ini terlampau bagus, jenius, dan relevan.
Meski buku Pak Orwell ini diterbitkan sejak tahun 1945 di masa Perang Dunia II dan merupakan sindiran terhadap kekuasaan Stalin di Uni Soviet, tapi rasanya…kok…mirip….
Bercerita tentang pemberontakan hewan-hewan melawan manusia, aku rasa Animal Farm sukses menyindir sistem kekuasaan yang korup.
Pemberontakan Peternakan Binatang yang NIAT AWALNYA supaya mereka bisa merdeka dan menghilangkan kesengsaraan, justru menambah kesengsaraan lebih parah 2x lipat.
Terutama semenjak si babi Napoleon memimpin. Makin ribet kan hidup lu, tang (binatang).
🍁Pertama menyingkirkan Tuan jones.
🍁Lalu menyingkirkan Snowball yang memiliki ide kincir angin.
🍁Eh, tiba-tiba ide Snowball diakui Napoleon dan tetep dijalankan.
🍁Menolak lupa dengan adanya sosok babi Squealer yang selalu sukses menghasut binatang lain dengan kata-katanya yang licik supaya binatang lain nurut.
🍁Anjing-anjing penjaga Napoleon yang berfungsi untuk menakuti dan mengeksekusi hewan yang protes.
🍁Yang katanya dari hewan untuk hewan, tahu-tahu susu cuma boleh dikonsumsi para babi.
🍁Setiap kerusuhan yang terjadi di peternakan, Snowball yang dikambing hitamkan, eh dibabi hitamkan.
🍁Aturan “Tidak ada binatang yang boleh tidur di ranjang” keesokan harinya berubah “Tidak ada binatang yang boleh tidur di ranjang dengan sprei” semenjak babi Napoleon tidur di ranjang bekas Tuan Jones.
Dan, begitu pula peratura-peraturan lain berubah menyesuaikan kelakuan si Napoleon.