Apa yang terlintas dari pikiran kamu dengan kata penat? Pasti yang muncul rasa bosan, rasa lelah, rasa muak terhadap sesuatu rutinitas atau hal lain yang hubungannya dengan kebosanan atau himpitan masalah.
Kalau bagi saya, penat itu bikin penasaran lho. Penat yang membuat pikiran fresh dan ujung ujungnya kepuasan yang didapet. Lah kok bisa? Yaa bisa dong. Penasaran kan…! Pasti penasaran dong. ya kalau enggak, pura pura penasaran aja yaah😁. Maksa.com.
Ya gimana gak bikin penasaran. Lah PENAT menurut saya itu hanya singkatan dari PENasaran sangAT. Sampai disini, pasti udah males baca tulisan ini. hahhaa. Ternyata cuma gitu ajaah. Eiits tunggu dulu.
Penat atau penasaran sangat itu ternyata relevan dengan kehidupan saat ini. Dimana segala informasi bisa dengan mudah di akses melalui media sosial, tidak hanya informasi bahkan aib rumah tangga saja pun bisa digali dan ditelusuri lebih lanjut.
Media sosial saat ini juga telah menjadi alat komunikasi atau media penyampaian aspirasi yang tak tersampaikan secara langsung kepada yang dituju. Misalnya, keluhan hati istri kepada suami, ditulis di status wa dengan bahasa “kode” atau curhatan seseorang di insta story untuk menyindir seseorang yang menyakitinya atau tidak bayar hutang. Fix itu sering terjadi.
Namun juga banyak sekali informasi berupa pengetahuan, edukasi atau berita update baik dalam maupun luar negeri bisa dengan mudah kita dapatkan melalui media sosial atau search engine semisal mbah go*gle.
Penasaran sangat (read: penat) cocok dengan kehidupan masa kini. Kalo gak penat, pasti bakalan ketinggalan infomasi alias kudet. Jadi yuuk kita penat-in saja.
Tidak mau dong kita jadi orang yang kudet, untuk itu perlu dipastikan kita punya rasa penat lalu kita arahkan rasa penat itu menjadi sesuatu yang bermanfaat serta memberikan added value. ya at least added value buat pikiran dan diri kita sendiri.
Cerita Penat Saya
seperti yang saya sampaikan diatas, rasa penat itu bisa bermanfaat bisa juga tidak. jadi semua itu tergantung dari kita sebagai nahkoda akan rasa penasaran kita itu. jujur saja, saya termasuk orang yang suka penat dan terkadang bisa menjadi stalker kelas kakap. berbahan info sedikit, maka saya akan dengan mudah menemukan detail informasi lainnya. Namun sayangnya, penat saya itu terhadap kehidupan orang lain.
Tersadar bahwa penat yang ini tidak baik, banyak mudhorot dan bahkan cenderung ke perbuatan sia-sia. Maka sebelum negara api menyerang, Naruto harus segera bertobat. hahaha.
Penat yang berujung pada rasa penat yang sesungguhnya. Penasaran akan kehidupan orang lain pada satu titik akan berujung pada rasa penat dan rasa tidak syukur akan kehidupan kita sendiri. ketika mendengar ada rekan kerja yang promosi atau pindah kerja ke tempat yang lebih baik secara finansial, tetiba penat muncul, lalu dimulai lah pencarian informasi tentang kehidupan rekan kerja itu.
Hingga akhirnya saya dapat informasi yang diinginkan dan melihat kehidupan sosial medianya yang begitu sesuai dengan apa yang saya impikan. iya kehidupan sosial medianya. Kehidupan yang belum tentu kenyataannya sebahagia pencitraannya di sosmed. Bahagia atau tidak bahagia pun sebenarnya tidak mempengaruhi kehidupan saya pribadi.
Di sisi lain, penat saya berbeda jauh dengan penat yang ada dalam diri suami saya. Bukan kehidupan orang lain yang dia cari, namun informasi dan pengetahuan tentang segala hal yang dia minati. Dia juga sering penat terhadap kehidupan orang lain, namun kehidupan seorang tokoh atau seorang yang dia anggap mumpuni pada bidangnya.
Bukan karena tergiur dengan kekayaaan ataupun ketenaran tokoh itu, tetapi prinsip dan filosofi hidup dari tokoh tersebut yang membuatnya penasaran. Jadi ketika penat nya sudah tersalurkan, suami selalu cerita tentang apa yang dia dapati dan secara tidak langsung dia ingin mengimbangi rasa penat saya yang terkadang kurang bermanfaat. hehehe.
Penasaran itu harusnya terhadap hal yang bikin wawasan nambah, bukan terhadap sesuatu yang nambah rasa was-was. Begitulah kiranya komentar suami terhadap saya ketika rasa penat saya itu muncul.
Awalnya rasa penasaran sangat (penat) saya itu muncul, karena ada rasa penat atau kebosanan terhadap rutinitas yang saya lakukan. terkadang melihat sosial media itu contohnya instag*am membuat pikiran saya refresh dan bisa jadi me-time buat saya. Bisa bikin refresh, namun jika tidak di manage akan berujung pada ikut mikirin kehidupan orang lain. Kalau penat saya ini lebih cenderung ke arah kepo yaah dimana saya pun saat ini sedang berusaha untuk mengurangi kebiasaan buruk itu.
Mending kepo itu diarahkan ke hal yang positif aja deh sis bro!
penat alias penasaran sangat itu memang tidak gampang untuk dihilangkan, malahan harusnya tidak perlu di hilangkan. karena rasa penasaran ini adalah sifat dasar manusia yang kita bawa sejak lahir.
Bayangkan jika semua manusia tidak ada rasa penasaran atau curiosity terhadap sesuatu hal. maka tidak ada perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi seperti yang kita rasakan saat ini.
kita pasti tau rasa penasaran nya Isaac Newton terhadap jatuhnya sebuah apel dari pohon. Dari ribuan orang yang sering melihat apel jatuh, hanya isaac newton yang menumbuhkan rasa penat nya dan benar-benar menyalurkan penatnya itu. Penasaran sangat nya itulah ternyata menjadi cikal bakal teori gravitasi yang sangat terkenal itu.
seperti anak kecil yang merupakan makhluk hidup yang paling penasaran terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Penat (penasaran sangat) diperlukan baginya untuk bisa memahami lingkungan sekitar dan juga mendukung fase tumbuh kembangnya.
Manfaat Penat (Penasaran sangat)
kabar baiknya, penasaran sangat (penat) ternyata memiliki manfaat bagi diri kita. untuk itu justru rasa penat disini harus dipelihara. Dari sebuah artikel yang saya baca, bahwa setidaknya ada tiga manfaat adanya rasa penat (penasaran sangat), yaitu:
1. Membuat pikiran kita selalu “aktif” bekerja
Rasa penasaran yang tinggi membuat seseorang selalu berfikir mencari jawaban dari penasarannya itu. pikiran yang sering digunakan secara aktif untuk berfikir positif dan bermanfaat, membuat pikirannya semakin tajam dan ter-up grade.
2. Menumbuhkan ide dan peluang
Rasa penasaran besar akan membuat seseorang bersemangat untuk mencari tahu dan belajar. Dari hasil pencarian dan belajar ini maka tumbuhlah ide-ide yang belum terfikirkan sebelumnya. Contohnya para penemu atau pencipta teori yang terkenal itu semisal Thomas Alva Edison, Isaac Newton dan penemu lainnya.
Selain para tokoh tersebut, para pelaku bisnis, penjual ataupun produsen suatu produk atau bahkan seorang pekerja pun juga harus memiliki rasa penasaran yang tinggi akan apa yang dibutuhkan oleh konsumen atau yang diinginkan oleh dunia kerja saat ini. jika tidak ada rasa penasaran tentang perkembangan pasar, maka akan tergilas dengan kompetitor yang lebih inovatif dan kreatif.
3. Memberi kegembiraan
penat kali ini membuat gembira dan tidak bosan. Gimana mau bosan, karena bagi orang yang memiliki rasa penasaran, hal kecil pun bisa menjadi clue dan menjadi motivasi untuk menemukan hal-hal yang baru.
Ibarat seorang detektif, rasa penasaran itulah yang membuat nya terus mencari bukti dan petunjuk sehingga ketika semua bukti terkumpul dan memberinya jawaban, maka rasa puas dan gembira yang hadir dalam dirinya. setidak bagi kita yang suka nonton detektif conan. puas banget kan ketika conan mengungkap kasusnya. hehhee.
rasa penasaran sangat itu sesuatu yang harus kita pelihara dan kita manage dengan baik. jika kita ingin berkembang, maka tumbuhkanlah rasa penasaran dan ikuti rasa penasaran kita itu selama itu positif dan membawa dampak yang baik pula bagi diri dan lingkungan kita.
kita hidup didunia digital yang segalanya sangat mudah untuk diakses. berbagai pengetahuan dan informasi dapat dengan mudah kita dapatkan. baik atau buruk semua ada. karena itulah semuanya tergantung pada diri kita.
jadikan rasa penat itu sebagai bagian dari diri kita yang ingin terus bergerak maju. karena rasa penat sesungguhnya bisa kita obati dengan rasa penat lain nya yaitu penasaran sangat. Jadi…. yuk kita tumbuhkan rasa penat kita.
salam penat… 😉
Source picture: internet
Baca Selengkapnya
Visit Blog