Pernah nggak sih kamu nggak mood melakukan sesuatu? Pasti pernah kan ya. Kalau saya lagi nggak mood melakukan sesuatu, aku bukannya mendengarkan lagu. Saya lebih suka membaca atau mengutak-atik blog/ tulisan.
Bercocok tanam atau sekadar mencabut rumput seringkali saya lakukan saat mood untuk menulis hilang. Namun, itu tidak lama terjadi ya. Mood itu akan datang lagi tanpa diminta karena saya juga kangen untuk berbuat.
Moodboster saya bukan lagu, tetapi anak-anak, tanaman, tulisan saya. Ada yang sama nggak ya? Moodboster itu sesuai dengan apa yang disukainya. Jangan memaksakan diri untuk mengikuti moodboster seseorang ya.
Yang harus kita ingat adalah pertama, diri kita dengan orang lain memiliki kepribadian yang berbeda. Jadi, moodboster pun akan berbeda. Tidak akan sama orang bertipe sanguinis dengan melakolis dalam memilih moodboster ya.
Kedua, ciptakan moodboster di dalam dirimu dengan menemukan minat dan kesukaanmu. Misalnya, saya suka menulis, maka moodboster saya adalah kegiatan menulis yang menantang.
Ketiga, moodboster itu dibuat untuk pengalihan sesaat, jangan terbiasa dengannya ya. Kamu akan sangat rugi jika tidak berbuat karena tidak ada moodboster. Orang lain sudah bergerak jauh, kamu malah diam di tempat.
Mood boster itu bukanlah segalanya, tetapi bisa menjadi pemicu untuk berbuat. Berhenti sejenak mungkin tidak masalah ya, asalkan segeralah bergerak agar kamu tidak terlena karenanya.