Seorang sahabat, yang mengandung untuk pertama kalinya baru saja kehilangan bakal janinnya. Bakal janin yang bahkan belum berbentuk janin, harus keluar dari rahimnya karena akibat yang kurang menyenangkan.
Setelah mengangkat barang berat dan kelelahan yang luar biasa, bakal janin ini kemudian menyerah dan terpisah darinya.
Proses mengeluarkan sepenuhnya gumpalan darah dan sisa-sisa jaringan ini luar biasa. Pada saat ini, peran bidan atau perawat sungguh sangat vital untuk membantu pasien melewati masa-masa sulit ini.
Pasien akan diminta melakukan rawat inap, dan proses pengeluaran gumpulan darah yang tersisa dimulai. Proses diawali dengan cara yang sungguh tidak nyaman, yaitu memaksa dilatasi serviks dengan bantuan obat -obatan. Lalu, menunggu gumpalan darah ini keluar. Obat dimasukkan melalui jalan lahir (per-vaginam). Diberikan dalam waktu 3 kali dalam jangka waktu yang berbeda-beda. Setelah itu, baru dilakukan pembersihan rahim dengan melakukan proses kuratase yang akan dilakukan biasanya adalah di ruang operasi.
Ketika memasukkan obat per-vaginam, kontraksi akan terus dirasakan oleh pasien. Obat yang dimasukkan memang bertujuan untuk merangsang kontraksi rahim untuk membersihkan diri sendiri. Proses kontraksi ini, sungguh sangat tidak nyaman. Pada saat ini, pasien akan diminta untuk menggunakan pembalut wanita (atau pampers) yang memiliki tujuan untuk menampung jumlah cairan atau jaringan-jaringan yang mungkin akan keluar dari jalan lahir. Perawat/bidan bertugas untuk meng-observasi komponen apapun yang keluar dari rahim dan jalan lahir, dapat berupa darah atau komponen-komponen jaringan lainnya.
Mempelajari kasus seperti ini, memberikan perspektif baru yang sungguh sangat menarik untuk sejenak duduk dan memperhatikan. Ada pelajaran hidup yang dalam dan patut dipelajari.