fbpx

Anak Muda Dan Kontribusinya Menjaga Hutan Indonesia

6 August, 2022

Berbicara hutan Indonesia, tentu jelas teringat di pikiran salah satu kerabat. Gusti Ramadan, mahasiswa Universitas Palangkaraya bercerita tentang bencana asap dari kebakaran hutan dan lahan gambut yang sering terjadi di Kalimantan pada musim kemarau.

Peristiwa yang membuat aktivitas pendidikan baik sekolah maupun perkuliahan diliburkan hingga berminggu- minggu.

Peristiwa yang membuat ribuan warga terkena infeksi saluran napas akibat asap tebal yang memasuki rumah- rumah warga. Terlebih tentang ratusan lansia serta bayi yang berada di ambang kematian karena tidak mendapatkan udara yang layak.

Petaka bermula dari tindakan semena- mena dan eksploitasi besar- besaran para pemilik uang terhadap hutan dan lahan gambut untuk kepentingan mereka.

Kejadian lainnya yaitu Jakarta yang baru- baru ini dikatakan sebagai kota dengan kualitas udara terburuk saat ini berdasarkan data parameter kualitas udara dari 94 negara. Sebagai seseorang yang tinggal di wilayah Jabodetabek tentunya hal ini terasa begitu mengusik.

Belum lagi fenomena dunia, yakni gelombang panas yang menyebabkan kematian ribuan warga di Eropa, kekeringan, krisis pangan dan bencana- bencana lainnya di bumi ini yang beritanya semakin sering kita temukan di media.

Apakah semakin lama kita akan terus merasakan hal yang sama sehingga pemandangan seperti ini akan menjadi pemandangan keseharian kita?

Kondisi bumi benar- benar sudah memprihatinkan, kawan. Tulisan ini saya persembahkan #UntukmuBumiku dalam rangka Hari Hutan Indonesia. Untuk mengingatkan kita semua lagi, bahwa hutan Indonesia memiliki kemaslahatan yang luar biasa untuk dunia.

Apakah benar sudah tidak ada yang peduli dengan keadaan lingkungan di Indonesia? Apakah benar anak mudah sudah tidak peduli dengan kondisi hutan di Indonesia?

Barangkali tulisan ini untuk mengingatkan kita semua lagi, dibalik keluh kesah kita terhadap kondisi bumi dan hutan Indonesia, ternyata masih ada anak muda #IndonesiaBikinBangga karena kepeduliannya terhadap kondisi lingkungan.

Mari kita mulai.

Fakta Hutan Di Indonesia

Kapan pertama kali teman- teman bersentuhan langsung dengan alam Indonesia, khususnya hutan? Apa kesan yang teman- teman rasakan ketika bersentuhan langsung dengan alam?

Mungkin teman- teman akan merasakan ketenganan dan takjub luar biasa dengan alam Indonesia yang begitu indah.  Salah satu cerita keindahan alam Indonesia yang pernah saya kunjungi di artikel ini.

Ya, alam pertiwi kita sangat kaya. Bentang alam berupa gunung, pantai dan hutan begitu indah. #HutanKitaSultan begitu hijau, lembab, begitu luas dan kaya dengan keanekaragaman hayati.

Hutan Indonesia sebagai hutan hujan tropis di wilayah Kalimantan dan Papua pernah menduduki urutan ketiga terbesar di dunia. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, pada tahun 2017 luas hutan di Indonesia sebesar 133.300.543 hektar.

Ditambah lagi, hutan Indonesia sebagai penopang dalam menjaga keseimbangan alam dan juga paru- paru dunia. Hutan memproduksi oksigen yang makhluk hidup butuhkan untuk bernapas dan menyimpan gas rumah kaca dari hasil aktivitas manusia. Hutan Indonesia pun turut menjaga cadangan air di dalam tanah sehingga kondisi bumi tidak kekeringan.

Selain itu, Indonesia memiliki hutan hujan tropis sebagai habitat terbaik bagi 30 juta jenis flora dan fauna. Hutan tropis Indonesia juga menjadi habitat flora dan fauna yang terancam punah, seperti ekosistem Leuser untuk gajah Sumatera. Di jalur ini, gajah purba masih menggunakannya untuk jalur migrasi. Tentunya dapat kita bayangkan jika hutan- hutan ini tidak ada.

Hutan Indonesia juga memiliki potensi mikrobiologis yang dibutuhkan oleh dunia untuk memperbaiki kondisi lahan yang terdegradasi. Ditambah lagi, hutan Indonesia sebagai penopang kehidupan masyarakat adat di Indonesia.

Hutan memiliki banyak manfaat untuk menopang kehidupan kita di muka bumi ini.

Ancaman Hutan Indonesia Saat Ini

Namun dibalik fakta keindahan dan kemanfaatan hutan Indonesia yang luas, terdapat ancaman yang nyata terjadi di depan mata. Laju kehilangan hutan di Indonesia dari tahun ke tahun begitu cepat.

Menurut Laboratorium Global Land Analysis & Discovery dari Universitas Maryland melalui Good News Forum Indonesia, hutan Indonesia yang hilang di tahun 2012 adalah seluas 928.000 hektar (2,3 juta acre).

Angka ini kemudian turun secara signifikan pada 2013 dan kemudian meningkat kembali pada 2014 dan 2015, yakni masing-masing seluas 796.500 hektar (2 juta acre) dan 735.000 hektar (2,8 juta acre).

Laju kehilangan hutan terbesar terjadi di wilayah Kalimantan. Kondisi hutan di Kalimantan banyak dialih-fungsikan dengan ditanami kelapa sawit dan produksi kertas, padahal habitat di sana banyak ditinggali oleh orangutan. Akibatnya populasi orangutan juga semakin menurun dan terancam.

Selain pengalih-fungsian hutan, hutan Indonesia juga terancam akibat pembalakan liar serta kebakaran hutan seperti kisah mahasiswa Kalimantan yang dijabarkan di paragraf pengantar.

Padahal dampak dari kehilangan hutan adalah kehilangan manfaat besar dari hutan itu sendiri. Kita akan kehilangan paru- paru dunia, penghasil oksigen untuk semua makhluk di bumi.

Setelah itu, suhu bumi akan semakin panas karena tidak ada lagi tempat penyimpan gas rumah kaca yang dihasilkan. Persediaan air semakin menipis, kekeringan terjadi dimana- mana, akibat kekeringan petani tidak dapat lagi menanam bahan makanan dan kita pun kelaparan.

Pada akhirnya, wabah penyakit infeksi bermunculan hingga terjadinya kematian. Tentu kita semua berharap ini tidak akan terjadi meskipun faktanya ada di depan mata kita.

Hal Yang Bisa Dilakukan Anak Muda Menjaga Hutan Indonesia

Bagi Negara maju seperti Amerika pengadopsian teknologi tinggi mungkin hal yang dapat dilakukan. Akan tetapi, dari buku karya Bill Gates yang berjudul “How to Avoid Climate Change” terdapat data yang mengejutkan.

Kenyataannya, penurunan jumlah emisi gas CO2 di negara Eropa dan Amerika bertentangan dengan data di negara berkembang yang terjadi peningkatan jumlah emisi gas CO2 pertahun dan perorangnya.

Hal ini tentu terjadi karena adanya gap teknologi, ketika negara maju mulai menggunakan teknologi ramah lingkungan namun bernilai ekonomi tinggi yang belum dapat diadopsi di negara berkembang.

Lalu, apa yang dapat kita lakukan sebagai anak muda dalam menjaga hutan Indonesia?

Menjaga hutan Indonesia erat kaitannya dengan berusaha mencegah dampak dari kerusakan hutan yang kita rasakan itu sendiri. Perubahan iklim yang terjadi begitu cepat karena efek gas rumah kaca, terganggunya pasokan air, tanah longsor dan punahnya flora dan fauna asal Indonesia merupakan sederet dampak dari kerusakan hutan.

Padahal dengan kondisi iklim yang kian tidak menentu, maka suhu bumi semakin panas. Dengan semakin panasnya suhu bumi, es di Antartika semakin mencair, terjadi banjir dimana- mana, beberapa kota besar di Indonesia tenggelam termasuk Jakarta, kekeringan lahan, krisis air bersih, kemudian penyakit infeksi menular merebak dan akhirnya kelaparan merajalela hingga banyak kematian terjadi.

Maka dalam hal ini penting sebagai anak muda kita perlu mengetahui apa yang menyebabkan kondisi bumi ini berubah dan turut serta menjaga hutan Indonesia.

Menjaga hutan Indonesia erat kaitannya dengan mengurangi perubahan iklim itu terjadi. Menurut United Nations, perubahan iklim adalah kondisi perubahan suhu dan cuaca yang terjadi dalam kondisi yang lama. Perjuangan mengurangi perubahan iklim sendiri dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu mitigasi (aksi pencegahan langsung) dan adaptasi (menyesuaikan diri).

Sebagai anak muda yang melek digital, terdapat beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga hutan Indonesia. Pertama, aktif mengkampanyekan isu ini media massa, media digital dan media sosial sebagai jurnalis warga maupun menjadi profesional. Kampanye mengenai fakta- fakta perubahan iklim harus terus digaungkan.

Kampanye ini dapat dibuat menarik untuk bisa diterima masyarakat berdasarkan generasinya. Dengan turut serta dalam mengkampanyekan sikap peduli hutan Indonesia akan semakin banyak anak muda lain yang tergugah untuk bergerak.

Kampanye menjaga bumi dapat dilakukan salah satunya lewat seni musik. Baru- baru ini Lalaelmanino bersama dengan Chicco Jerikho, Hivi!, dan Sheila Dara Aisha meluncurkan lagu barunya #DengarAlamBernyanyi yang dapat kawan- kawan dengarkan melalui YoutubeApple Music, dan Spotify.

Musik adalah medium yang bagus untuk menyampaikan suatu hal ke komunitas. Lirik lagu yang menyentuh hati dengan alunan musik yang enak didengar mampu menggerakkan kita anak muda untuk turut serta menjaga hutan Indonesia dan bumi. Visualisasi melalui video clip di Youtube juga tentunya menjadi pelengkap kampanye tersebut tersampaikan dengan baik.

Poin kedua, selain melalui kampanye, peran influencer dan tokoh masyarakat juga tak kalah penting. Jika kita adalah anak muda yang memiliki pengaruh besar di media sosial, mungkin kita dapat mengadopsi gaya hidup peduli bumi ini untuk menginspirasi sesama.

Lifestyle yang dijalani dalam menjaga lingkungan dan perubahan iklim dapat disorot sehingga banyak anak muda lain yang tergerak untuk mengikuti pola hidup seperti mereka. Melalui gaya hidup dan cerita yang inspiratif, emosi masyarakat dapat tersentuh dan penyampaian pesan akan lebih optimal.

Salah satu cerita perjuangan para penjaga iklim yang menginspiasi adalah Farwiza Farhan di Ekosistem Leuser, Aceh. Ia dengan mendirikan organisasi HAKA untuk melestarikan satwa liar hingga mendapatkan penghargaan lingkungan dari University of California, Los Angeles.

Ia dan timnya berjuang mengawasi rencana pembangunan berkelanjutan melayani manusia dan satwa liar. Dengan kerja kerasnya, ia mampu mencegah perburuan satwa liar hingga 95%. Ini adalah kisah tentang melakukan perubahan demi menjaga kondisi bumi. Perubahan berawal dari self- awareness.

Hal yang dilakukan Farwiza Farhan menginspirasi kita untuk mengambil peran peduli lingkungan. Sebagai anak muda kita juga dapat memulai perilaku peduli dengan lingkungan melalui kegiatan sehari- hari.

Beberapa aktivitas langsung lainnya yang dapat dilakukan untuk mengurangi perubahan iklim di bumi yaitu:

  1. Menggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, melakukan inovasi dan solusi,
  2. Mengurangi pengeluaran gas rumah kaca dengan mengurangi penggunaan air conditioner,
  3. Menggunakan transportasi ramah lingkungan seperti bike to work, transportasi umum,
  4. Menanam dengan mengurangi penggunaan pestisida dan hemat air,
  5. Mengurangi penggunaan tisu dan plastik dengan bahan yang ramah lingkungan,
  6. Membuang sampah di tempatnya atau turut serta mendaur-ulang sampah sesuai jenisnya untuk dimanfaatkan kembali.

Sebagai generasi milenial sekaligus calon ibu kelak, saya ingin anak saya di masa depan tetap dapat menikmati manfaat hutan di Indonesia. Untuk itu perubahan harus dimulai dari diri saya sendiri kemudian menularkan ke orang- orang terdekat. Terlebih ke khalayak luas melalui tulisan ini.

Penutup

Seperti yang sudah diuraikan di atas, hutan adalah pendukung penting dalam menjaga keseimbangan alam dan penopang kehidupan semua makhluk di bumi. Seluruh masyarakat Indonesia maupun dunia perlu saling berusaha untuk menjaga keberadaan kondisi hutan.

Terkhusus anak muda Indonesia sebagai penerus bangsa, kita perlu terus bersinergi #TeamUpforImpact dalam menjaga hutan Indonesia agar kelak anak cucu kita dapat merasakan manfaat hutan Indonesia. Seperti cuplikan lirik dalam lagu #DengarAlamBernyanyi,

Bersatulah, hajar selimut polusi

Ingatlah, hai, wahai kau manusia

Tuhan menitipkan aku (hutan dan alam)

Digenggam tanganmu

 

Begitu juga perkataan Najwa Shihab dalam Video Narasi tentang 2050, kita tidak dapat memilih planet tetapi kita bisa memilih masa depan.

Jadi, masa depan seperti apa yang kawan- kawan impikan?

 

Sumber :

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/01/12/bagaimana-hutan-indonesia-sebagai-paru-paru-dunia-di-masa-depan

http://iqair.com

Website Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia

Baca Selengkapnya
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Raysa Lestianti
A wife & mom to be

Halo, !

Categories

More than 3500 female bloggers registered

PT. PEREMPUAN DIGITAL INDONESIA
Cyber 2 Tower 11TH Floor JL HR Rasuna Said Jakarta Selatan

calendar-full
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram