Banyak orang berpikir bagaimana cara menghadapi anak nakal itu sulit. Kali ini saya ingin menceritakan sebuah kejadian yang kualami saat membersamai anak-anak.
Tenggorokanku terasa panas, saat aku bertanya pada anak pertamaku mengapa tiba-tiba adiknya menangis seraya mengaduh kesakitan. Anak sulungku berusia 6 tahun, sementara sang adik 2 tahun.
Adiknya perempuan, menangis kencang sambil menunjuk mulutnya yang kesakitan. Dengan wajah polosnya, anak 6 tahun itu memberitahu bahwa ia sehabis mencolok mulut adiknya dengan tangan. Bisa terbayang kekhawatiran yang melanda di pikiranku saat itu. Nada suaraku tiba-tiba meninggi sambil mengeluarkan kalimat larangan kepadanya.
Beberapa detik kemudian saya sadar, saya telah melakukan sebuah kesalahan. Saya merespon anak dengan emosional dan menghadirkan emosi negatif.
Bagi para netizen rumah tangga tentu melihat kejadian ini sepertinya akan berasumsi anak tersebut adalah anak yang nakal yang habis membuat adiknya menangis. Saat mengalami kejadian serupa seperti di atas, kepala kita pasti dipenuhi pertanyaan penyebab anak nakal dan cara mengatasinya bagaimana?