Kalau ada yang membaca atau mendengar pertanyaan maupun pernyataan,
“Jika pernikahan tidak bahagia”
Mungkin banyak orang akan cepat-cepat menjawab atau nyelutuk,
“Ya move on dong! seumur hidup itu terlalu lama!”
Baca juga : Seumur Hidup Itu Terlalu Lama dan Cara Bijak Menyikapinya
Tapi nggak semua orang menyadari, bahwa tidak semua wanita punya pilihan untuk move on. Sebagian d antaranya tak punya pilihan untuk itu, tak ada tempat pulang, sementara anak-anak bergantung padanya.
Anak-anak yang selama ini masih bisa hidup dan bersekolah berkat ayah mereka yang masih mau bertanggung jawab dengan kehidupan mereka.
Mungkin akan banyak juga wanita lain yang mengatakan,
“Anak-anak justru hanya akan tersiksa melihat ibunya yang tak bahagia, karena anak tak butuh ibu yang sempurna, mereka butuh ibu yang bahagia”
Sebagian wanita lain mungkin akan menambahkan,
“Makanya, wanita itu nggak boleh hanya diam menanti uang dari suami, wanita wajib bekerja mencari uang, agar punya value dan dihargai suaminya!”
Sound familier kan ye?
Hampir ada di semua platform medsos, di mana para wanita menyuarakan hal tersebut. Kenyataannya, sejak dulu, sejak sebelum menikah, hingga menikah dan punya anak saya jadi ibu bekerja, Alhamdulillah selalu menghasilkan uang.
Bahkan, ketika akhirnya saya menyerah dengan semua drama ibu bekerja di luar karena anak-anak ternyata jauh lebih butuh saya ketimbang kerjaan saya. Toh sejak saat itu saya juga nggak pernah benar-benar terdiam dan nggak menghasilkan uang juga.
Selalu! saya selalu menghasilkan uang, meskipun untuk hal-hal yang receh, puluhan ribu, ratusan ribu bahkan jutaan.
Tapi kenyataannya, sekuat apapun saya berusaha, emang belum waktunya saya bisa benar-benar mandiri secara finansial. Iya, kalau untuk diri sendiri, insya Allah bisa.
Tapi untuk membiayai anak-anak sendiri, apalagi dua anak sekaligus yang sudah membutuhkan dana pendidikan? dengan tak punya aset sama sekali, tak punya keluarga sama sekali.
Hanya ingin kunyanyikan,
“Tak segampang itu…..!”