Saya menyelesaikan novel Aroma Karsa karya Dee Lestari untuk yang kedua kali pada tanggal 26 Juni 2022. Kali ini bacanya lebih slow, tidak diburu setoran mingguan atau review dari penulis dan penerbit. Yach, karena memang Aroma Karsa karena kehendak dan keinginan sendiri. Bahkan yang kedua kali juga demikian.
Pada edisi re-read ini saya menemukan banyak celah. Celah yang biasanya terjadi untuk penulis belum selevel Dee Lestari. Namun karena yang menulis Dee Lestari, apa yang saya sebut ‘celah’ ini justru kelebihan. Tidak ada yang negatif dalam karya sastra. Pandangan negatif justru muncul dan terlahir dari sudut pandang pembaca yang terlalu berspektasi berdasarkan imajinasinya. Termasuk saya.