Satu hal yang membekas dari percakapan kami adalah ketika saya bercerita bahwa kadang gemas dengan orang-orang yang merasa bingung mau ngapain dalam hidup ini.
Masalahnya adalah (mungkin saya iri kali yak, hahaha) bahkan saya tiap hari harus nahan ngantuk, karena kurang tidur.
Waktu 24 jam itu, rasanya kurang buat saya, dan bisa-bisanya orang lain merasa, 'bingung mau ngapain'.
Tapi saya menyadari kok, kalau setiap orang punya struggling-nya masing-masing. Dan orang-orang yang bingung mau ngapain itu, sebenarnya bukan sesuai maknanya bahwa 'nggak tahu mau ngapain karena nggak ada kerjaan'. Tapi mereka cuman lagi kehilangan arah dan semangat aja.
Sementara saya, sejujurnya bukan berarti nggak pernah kehilangan arah dan semangat yak. Tapi emang nggak ada waktu untuk itu, wakakaka.
Maksudnya gini, bukan berarti saya sibuknya ngalahin presiden yak, hanya saja saya harus mengurus 2 anak seorang diri, tanpa bisa mendelegasikan tugas itu ke siapapun.
Jadinya ya, sebelum benar-benar tepar dan nggak bisa bangun, nggak ada tuh yang namanya 'bingung mau ngapain!', yang ada adalah nyuci Rey! masak Rey biar irit, cuci piring Rey!, beberes rumah Rey!, cebokin anak Rey!, dan masih banyak lagi.
Sungguh tidak keren yak, hahaha.
Tapi nih ya, semua ke-hectic-an itu, bikin saya tuh jarang merasa kehilangan arah atau semangat. Pegimana mau nggak semangat?, semangat nggak semangat wajib gerak! ada anak-anak yang harus diurus maminya, woe!.
Dan semua itu bikin saya tak punya waktu untuk kepo dengan masalah orang lain, sampai-sampai saya merasa, keknya saya kok nggak punya empati lagi ya sekarang?.
Namun sebenarnya enggak loh.
Saya tetap berempati, hanya saja seringnya dicocokin sama diri sendiri.
Maksudnya gini, misal saya liat ada yang heboh ketika ada seseorang punya masalah keluarga. Di saat semua orang se-circle pada heboh ngomongin, heboh membahasnya, dengan embel-embel 'peduli'.
Saya diam aja tuh.
Sebenarnya bukan karena nggak peduli sama sekali sih ya, cuman aja saya pikir belum ada yang bisa saya lakukan, selain mendoakannya dalam hati.
Saya nggak mau nanya kabar, takut emang orangnya nggak nyaman ditanyain, takut malah bikin teman tersebut malah semakin stres dengan pertanyaan saya.
Karena jujur nih ya, batas antara peduli dan kepo itu, tipis, hahahaha.
Selengkapnya di blog reyneraea.com tentang kesibukan mengikis rasa kepo