Jawa identic dengan adat, budaya, dan mitos yang masih melekat di setiap masyarakatnya. Menjadi kebiasaan yang sering dijalankan di masyarakat. Jika tidak dijalankan, ada saja hal-hal yang dianggap menjadi kepercayaan akan terjadi.
Salah satu mitos yang saya dengar setelah melahirkan adalah tenggorokan bayi yang kering ketika tidak segera diberi ASI atau susu formula. Saya mendengarnya dari mertua. Cukup geram dengan alasan tidak mendasar itu, sampai memaksa untuk membelikan susu formula. Saya malah disalahkan karena tidak segera memberi susu formula.
Benarkah Tenggorokan Bayi Kering?
Saya rasa, pemberian edukasi tidak hanya diberikan pada ibu hamil, tapi juga keluarganya. Meski ibu hamil sudah memberi tahu keluarganya, masih saja ada yang tidak percaya. Mereka benar-benar baru percaya jika tenaga medis yang turun tangan langsung.
Tenggorokan bayi kering jika tidak diberi susu formula atau ASI merupakan mitos. Itu pernyataan salah dan tidak benar adanya. Mungkin dulu bayi diberi susu formula setelah lahir jika ASI dari ibu belum keluar karena dikhawatirkan bayi lapar. Namun, seiring perkembangan keilmuan dan medis, hal tersebut tidaklah benar.
Berdasarkan keilmuan terbaru, bayi memiliki cadangan makanan meski telah lahir. Selama tiga hari bayi memiliki cadangan makanan di tubuhnya, jadi salah besar jika ada yang bilang bayi haus atau lapar. Bayi masih bisa bertahan selama seminggu, meski ia tidak diberi ASI atau susu formula. Jadi, jangan khawatir, ya! Berikan waktu pada diri sendiri dan focus agar ASI keluar. Jika pun ASI tidak keluar setelah tiga hari, barulah bayi diberi susu formula.
Pentingnya ASI
ASI (Air Susu Ibu) adalah hal yang penting untuk diberikan oleh bayi. Sejak pertama kehidupan sampai seribu hari, lebih tepatnya sejak dalam kandungan sampai kelahirannya, bayi butuh mendapatkan makan dan minuman yang bergizi.
Tentunya ASI menjadi satu-satunya makan dan minuman yang bergizi bagi bayi selama enam bulan. Setelah enam bulan, barulah bayi bisa diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). ASI masih bisa dilanjutkan sampai umur dua tahun.
ASI bukan hanya sekadar minuman. Tidak akan sama disbanding susu formula. Jika susu formula dibuat dari berbagai protein. Lain halnya ASI yang mengandung berbagai kandungan yang baik untuk bayi. Berbagai vitamin dan mineral yang baik untuk bayi terkandung di dalamnya. Bahkan ASI mengandung antibody atau kekebalan yang tidak dimiliki oleh susu formula. Masikah ingin menggatikan ASI dengan susu formula?
Kandungan di Dalam ASI
Protein
ASI mengandung dua jenis protein, yaitu whey (60%) dan kasein (40%). Keseimbangan protein ini bermanfaat untuk pencernaan yang cepat dan muda pada bayi.
Laktoferin: Menghambat pertumbuhan bakteri yang bergantung pada zat besi di saluran pencernaan. Ia juga dapat menghambat organisme tertentu, seperti coliform dan ragi menyerap zat besi yang dibutuhkan bayi.
Secretory IgA: Berfungsi untuk melindungi bayi dari virus dan bakteri, khususnya yang terpapar pada bayi, ibu, dan keluarga. Kandungan ini juga membantu melindungi bayi dari E.coli dan kemungkinan alergi. Imunoglobulin lain, termasuk IgG dan IgM, dalam ASI membantu melindungi dari infeksi bakteri dan virus.
Lisozim: Ini adalah enzim yang melindungi bayi dari bakteri E.Coli dan Salmonella. Kandungan ini juga mendorong pertumbuhan flora usus yang sehat dan memiliki fungsi anti-inflamasi.
Bifidus Factor: Protein yang mendukung pertumbuhan lactobacillus. Perlu diketahui lactobacillus adalah bakteri baik yang melindungi bayi dari bakteri jahat, dengan menciptakan lingkungan asam di mana ia tidak dapat bertahan hidup.
Lemak
ASI juga mengandung lemak yang penting untuk kesehatan bayi. Zat ini diperlukan untuk perkembangan otak, penyerapan vitamin yang larut dalam lemak, dan merupakan sumber kalori utama. Asam lemak merupakan rantai panjang yang diperlukan untuk perkembangan otak, retina, dan sistem saraf. Mereka disimpan di otak selama trimester terakhir kehamilan dan juga ditemukan dalam ASI.
Kandungan lemak dalam susu meningkat setiap kali menyusui. Hindmilk (ASI yang keluar dalam akhir sesi menyusu) menyediakan dua atau tiga kali lebih banyak lemak daripada foremilk (ASI yang keluar di awal sesi menyusu). Foremilk lebih encer dan lebih rendah lemak, kalori, dan vitamin A dan E dibandingkan hindmilk.
Vitamin
Jumlah dan jenis vitamin dalam ASI berhubungan langsung dengan asupan vitamin ibu. Itulah sebabnya mengapa sangat penting bayi ibu untuk mendapatkan nutrisi yang cukup, termasuk vitamin. Vitamin yang larut dalam lemak, termasuk vitamin A, D, E, dan K, semuanya penting untuk kesehatan bayi.
Vitamin yang larut dalam air seperti vitamin C, riboflavin, niasin, dan asam pantotenat juga penting. Karena kebutuhan akan vitamin ini, banyak dokter dan konsultan laktasi akan meminta ibu menyusui melanjutkan konsumsi vitamin prenatal.
Karbohidrat
Laktosa adalah karbohidrat utama yang ditemukan dalam ASI. Kandungan ini menyumbang sekitar 40 persen dari total kalori yang disediakan oleh ASI. Laktosa membantu mengurangi sejumlah besar bakteri tidak sehat di perut. Selain itu juga meningkatkan penyerapan kalsium, fosfor, dan magnesium. Semuanya bermanfaat untuk melawan penyakit dan mendorong pertumbuhan bakteri sehat di perut bayi.
Kesimpulan
ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi. Pemberian ASI sampai enam bulan, kemudian dilanjutkan sampai dua tahun dengan makanan pendamping ASI (MPASI). Bayi tidak akan merasa haus atau lapar setelah tiga lahir karena memiliki cadangan makanan ketika masih dalam Rahim. Pemberian susu formula pada bayi jika ASI tak kunjung keluar setelah tiga hari bayi lahir. Yuk, berikan ASI untuk bayi baru lahir. Abaikan mitos yang tersebar.