fbpx

Cedera Tulang Ekor Setelah Melahirkan

22 April, 2023

Semua orang tidak bisa disamakan, baik secara fisik dan mental. Masing-masing orang memiliki fisik dan mental yang berbeda. Dan saya adalah korban dari orang-orang yang menyamakan fisik dan mental. Selama masa nifas, saya sering menangis karena kritikan yang tak kunjung reda.

Setelah melahirkan saya merasakan sakit di bagian tulang ekor setiap kali duduk. Apalagi kalau disuruh duduk tegap Sembilan puluh derajat. Rasanya ingin tiduran saja selamanya karena nyeri yang luar biasa. Saya baru bisa merasakan duduk yang benar-benar nyaman setelah anak saya berusia lima belas bulan. Dan orang-orang termasuk ibu heran dengan tulang ekor saya yang tak kunjung sembuh dan baru pulih setelah satu tahun lebih.

Cedera Tulang Ekor

Cedera tulang ekor bisa terjadi setelah melahirkan, itulah yang saya rasakan. Rasa nyerinya lebih parah ketika duduk, bangkit dari tempat duduk, bahkan untuk mengejan.

Tulang Ekor sendiri merupakan tulang segitiga yag terdiri dari 3-5 segmen tulang dan membentuk sendi. Tulang ekor terletak di bagian paling bawah tulang belakang dan tepat berada di belakang Rahim. Nyeri pada tulang ekor pasca melahirkan disebut koksidinia postpartum, yakni rasa sakit yang muncul pertama kali saat posisi duduk setelah persalinan.

Penyebab Cedera Tulang Ekor

Saya pribadi merasa penyebab cedera tulang ekor karena proses persalinan, di mana ketika bayi akan lahir akan menekan tulang ekor agar bisa keluar. Dan kebetulan, proses saya melahirkan bayi cukup lama, sampai dua jam lebih yang akhirnnya dirujuk ke rumah sakit.

Selama di rumah sakit saya diberi rangsangan dan perut saya didorong oleh bidan sewaktu melahirkan. Mungkin inilah sebabnya saya cedera tulang ekor, karena ada tekanan dari bidan yang membantu mendorong perut.

Saya pun akhirnya mencari tahu tentang penyebab cedera tulang ekor secara medis. Dikutip dari SehatQ, selama trimester ketiga kehamilan, tubuh wanita mengeluarkan hormone relaksin yang menyebabkan relaksasi dan peregangan dasar panggul. Memungkinkan tulang ekor bergerak seperlunya selama proses persalinan. Hal tersebut merupakan proses yang normal dan alami yang terjadi. Namun, gerakan tersebut dapat meregangkan otot dan ligament di sekitar tulang ekor secara berlebihan yang dapat menyebabkan rasa nyeri panggul saat hamil atau menjalar hingga ke tulang ekor.

Lebih lanjut, bayi yang tumbuh dan berkembang dapat mendorong bagian tulang ekor, pengaruh hormonal dan masalah lain seperti sembelit menyebabkan nyeri pada tulang ekor, bahkan melahirkan baik secara normal atau Caesar.

Tidak hanya selama masa kehamilan, seperti yang terjadi pada saya, trauma saat melahirkan normal bisa menyebabkan sakit tulang ekor setelah persalinan. Sesuai dugaan saya, tekanan bayi saat melewati jalan lahir terkadang bisa menyebabkan memar, tulang bergeser, bahkan patah. Terlebih saat saya bersalin, masih dibantu oleh bidan.

Kejadian Cedera Tulang Ekor

Cedera tulang ekor biasanya lebih sering terjadi pada ibu yang mengandung bayi dengan ukuran besar, bayi dengna posisi tidak normal, atau ukuran panggul ibu yang sempit. Ibu yang sebelumnya memiliki riwayat cedera tulang ekor juga lebih mungkin mengalami tulang ekor sakit setelah melahirkan normal.

Cara Mengatasi Cedera Tulang Ekor

Jujur, saya pribadi sedikit mengalami kesulitan dalam mengatasi cedera tulang ekor. Itu sebabnya, hampir satu tahu penuh saya merasa nyeri pada tulang ekor. Meski demikian, hal yang bisa saya lakukan selama ini adalah tidur dengan posisi miring. Ini lebih nyaman daripada tidur telentang sekali pun.

Selain itu, untuk mengurangi rasa nyeri bisa minum obat anti nyeri. Dokter sendiri memberi saya asam mefenamat. Namun, itu tidak terlalu berpengaruh. Mungkin bisa menggunakan obat anti inflamasi non steroid, ibu profen.

Selanjutnya bisa menggunakan bantal ketika duduk, tapi pada beberapa kasus, duduk di permukaan keras juga bisa membantu.

Kesimpulan

Cedera tulang ekor memang menyakitkan, rasanya nyeri. Untuk duduk saja susah apalagi tidur telentang. Bukan berate menjadi trauma dalam mengalami kehamilan hingga persalinan. Cedera tulang ekor memang ada yang ringan, sedang, dan berat. Semua itu bisa membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun untuk pemulihan. Tetap semangat!

Baca Selengkapnya
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Diyah Ayu Nur Halimah
Penulis-Content Creator

Halo, !

Categories

More than 3500 female bloggers registered

PT. PEREMPUAN DIGITAL INDONESIA
Cyber 2 Tower 11TH Floor JL HR Rasuna Said Jakarta Selatan

calendar-full
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram