fbpx

Saya memiliki kebiasaan sembari menyetrika baju, biasanya saya lakukan sambil menonton K-Drama. Biasanya K-Drama yang saya tonton pada waktu ini bukanlah K-Drama yang saya ikuti secara on going, karena kalau K-Drama on going pasti saya harus dalam fokus penuh ketika menontonnya. Waktu itu saya iseng-iseng nonton K-Drama “Cheer Up” yang ada di VIU. Awalnya saya tertarik dengan posternya karena terlihat colorful, apalagi setau saya menceritakan tentang pemandu sorak, pasti seru pikir saya.

Pada episode awal saya pikir K-Drama ini akan berfokus penuh mengenai perjuangan menjadi seorang pemandu sorak (seperti pada K-Drama Cheer Up tahun 2015, tapi nyatanya tidak. K-Drama ini juga dibumbui dengan misteri tentang ramalan untuk grup pemandu sorak “Theia” Universitas Yonhee. Bisa dibilang Cheer Up 2022 lebih fresh dengan suguhan ala-ala musical ketika grup ‘Theia’ sedang show diatas panggung, serta cerita love-line setiap tokohnya yang menarik untuk diikuti dengan ditambah kisah menegangkan dari teror ramalan buruk untuk grup ‘Theia’.

Theia, grup pemandu sorak Univeritas Yonhee yang telah bertahan selama 50 tahun pada tahun ajaran ini terancam dibubarkan akibat sedikitnya anggota baru yang bergabung. Melihat hal ini alumni dan mantan ketua ‘Theia’, Bae Young-woong mengamati mahasiswa baru manakah yang potensial untuk diajak bergabung. Dapatlah Jin Sun-ho, cowok populer di jurusan kedokteran. Young-woong berpikir apabila Theia merekrut cowok populer dalam tim mereka maka besar kemungkinan banyak anak-anak lainnya akan mengikutinya. Young-woong mengetahui bahwa Sun-ho menyukai Hae-yi karenanya Young-woong memberikan penawaran untuk Hae-yi agar mau bergabung di grup pemandu sorak agar Sun-ho juga ikut bergabung. Hal ini berhasil dilakukan, Hae-yi dan Sun-ho keduanya bergabung dalam tim.

Mengejar uang atau passion?

Do Hae-yi merupakan mahasiswa baru Universitas Yeonhee. Ia merupakan sosok yang energik, ceria, dan pekerja keras. Sejak ayahnya meninggal waktu usianya masih muda, Hae-yi menjadi tulang punggung di keluarga. Kondisi finansialnya yang sangat tidak stabil membuat Hae-yi harus melakukan banyak pekerjaan paruh waktu di sela waktu kuliahnya. Untuk membantu keluarganya dan mengamankan masa depannya, ia membutuhkan banyak uang.

Kesibukannya dalam bekerja paruh waktu membuatnya tidak memiliki waktu untuk bermain dengan teman sebayanya dan juga berkencan, bagi Hae-yi “berkencan merupakan suatu kemewahan”. Hal terpenting dalam hidupnya adalah uang, ia sangat ketat apabila menyangkut uang. Ia hanya ingin melakukan hal yang terbaik untuk keluarga, membayar biaya les masuk perguruan tinggi adiknya, memenuhi kebutuhan keluarga, membayar kuliah, lulus kuliah dan mendapat pekerjaan yang bagus.

Baca Selengkapnya
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Wachidatul Zulfiyah
An experienced teacher for students with special needs. A lifelong learner passionate in literacy and youth issues with a passion in inclusive education, children development, parenting, and positive psychology.

Halo, !

Categories

More than 3500 female bloggers registered

PT. PEREMPUAN DIGITAL INDONESIA
Cyber 2 Tower 11TH Floor JL HR Rasuna Said Jakarta Selatan

tagcalendar-full
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram