Sebut saja ia Ben. Dia adalah teman yang sangat baik. Pembawaannya kalem. Tutur bicaranya lembut dan selalu diiringi dengan senyum. Entah bagaimana ia melakukannya. Ia juga tampak cuek dan hanya peduli pada pelajaran. Tipikal geek gitu lah.
Ben itu polos, apa adanya. Cenderung jujur dan blak-blakan. Ben ga neko-neko dan nyaris ga peduli dengan dunia luar. Dia hanya fokus pada diri, ibu dan adik-adiknya saja.
Ben berdarah Amerika – Malaysia. Hal ini membuat pertemanan kami menjadi lebih seru. We feel like we have things is common. Dia bisa sedikit bicara Bahasa Melayu jadi gue sering iseng bicara pakai Bahasa Indonesia saat ngobrol dengan Ben.
Ben punya kenangan masa kecil di Malaysia. Namun setelah orang tuanya berpisah, ia belum pernah lagi pergi ke Malaysia.