Beberapa dari kita sadar bahwa hubungan dalam pernikahan bukan hanya kita hidup bersama, tapi juga tidur bersama…
Hubungan yang lebih intim akan dapat terwujud dalam sebuah mahligai pernikahan. Namun, ada beberapa kekhawatiran dalam sebuah hubungan tersebut, baiknya di bicarakan dengan pasangan masing-masing dan pergi ke profesional untuk menanganinya dengan begitu komunikasi pernikahan diatas ranjang akan dapat diselesaikan.
Nyatanya sebagian dari kita belum menyadari masalah hal ranjang karena bekal Kesehatan reproduksi dan edukasi seks after pernikahan, seperti bagaimana mencapai kepuasan bersama, bagaimana mencintai keadaan tubuh masing-masing bahkan sampai mana durasi kehidupan diranjang dapat bertahan lama. Pernahkah berpikir bahwa suatu penyekit tertentu dapat menjadi kendala hubungan diranjang? Benarkah penyakit gula atau kita kenal dengan diabetes dapat menghalangi keaktif-an hubungan suami istri? Benarkah penderita diabetes tidak bertahan lama diatas ranjang?
Penderita diabetes yang didukung menggunakan insulin tentu akan mempengaruhi naik turun nya kadar insulin, karena kinerja hormon-hormon lain dalam tubuh akan saling terpengaruh. Salah satunya hormon yang paling berpengaruh adalah oksitoksin alias “Hormon Cinta”. Ketika insulin naik, oksitoksin pun akan naik. Sebaliknya, Ketika insulin turun, oksitoksin akan ikut turun. Nah, Ketika oksitoksin pun ikut turun, kelenjar adrenal akan memproduksi adrenalin untuk mengisi tempat yang ditinggalkan oksitoksin.
Padahal kedua hormon ini harus selalu berada dalam kondisi seimbang, serta saling mengisi kehadirannya. Artinya kondisi semangat, energik, dan motivasi tinggi yang efektori adrenalin harus selalu diwarnain rasa cinta dan kasih sayang. Hal ini disebabkan karena jika kadar oksitoksin rendah, sedangkan adrenalin tinggi, semangat dan motivasi yang ditimbulkan akan bersifat dekstruktif dan agresif.
Secara teoritis memang benar durasi hubungan diranjang berkaitan dengan penderita diabetes. Namun, jangan khawatir selama kedua pasangan masih menjaga berat badan normal dan ideal, masih menjaga kebugaran tubuh dan menjaga pola makan yang baik. Serta hidup dengan penuh cinta dan kasih sayang yang tulus. Maka komunikasi hubungan diatas ranjang akan dapat teratasi dengan sendirinya. Jangan lupa untuk tetep bersyukur dan selalu dukung kekurangan masing-masing pasangan.
