Menyatakan diri sebagai seorang blogger ternyata masih terdengar asing di era saat ini. Apakah mungkin karena teknologi video lebih diminati dibandingkan tulisan? Atau ada hal lain yang mungkin menjadikan kata blogger jadi asing.
Padahal, saya sendiri mengenal blog sejak di bangku kuliah sekitar tahun 2012-an. Lantas ketika bertemu beberapa teman baru-baru ini, dalam ajang literasi pula keningnya berkerut banyak seolah menyangsikan apakah benar blogger itu bisa bercuan. Berapa gaji blogger pemula, mungkin ini pula yang menggelayuti pikirannya.
Menjadi blogger ternyata harus belajar banyak. Nggak bisa sekadar menulis lalu posting. Eh, boleh, kok. Kalau tujuan kita ngeblog untuk portofolio karya saja. Namun jika punya tujuan lebih luas lagi seperti agar tulisan tersebar lebih luas, sepertinya kata sekadar tidak bisa bersanding dengan menulis.
Seperti beberapa saat yang lalu saya mendapat kesempatan melihat postingan seorang teman blogger. Beliau bikin feed yang isinya menyinggung kata ABL. Rasa penasaran saya pun muncul. Saya telusuri tagar dan profil terkait hingga sampailah saya pada akun Arisan Backlink yang dikelola oleh Mom Queen.
Ternyata, saya kudet alias kurang update. Sudah banyak teman blogger, yang mayoritas saya simpan kontaknya, sudah bergabung dengan arisan blogger tersebut. Namun nggak ada kata terlambat selagi akun tersebut masih aktif, begitu pikir saya.