Ketika kita melakukan kegiatan pariwisata ke kota tertentu, menikmati sajian kuliner khas daerah tersebut sudah pasti masuk dalam agenda. Siapa yang tidak kenal rawon, makanan khas dari Jawa Timur, atau rendang, makanan khas dari Sumatera Barat yang sudah mendunia, atau juga pempek makanan khas Sumatera Selatan. Semua itu menunjukkan bahwa kuliner adalah salah satu bentuk nyata dari produk budaya suatu daerah.
Saya sendiri berasal dari Jambi, sebuah provinsi yang berada di bagian Barat cekungan Sumatera bagian selatan (sumber bappeda.jambikota.go.id). Sayangnya, provinsi asal saya ini belum banyak dikenal oleh masyarakat, apalagi masyarakat yang tinggal di kota besar di pulau Jawa. Saya mau sedikit cerita nih, tahun 2017 sampai awal 2020 saya merantau ke Bandung untuk melanjutkan kuliah. Saat sesi perkenalan dan saya menyebutkan daerah asal saya, banyak teman-teman saya yang belum tahu di mana Jambi itu. Jangankan mereka, saudara sepupu saya yang tinggal di Jakarta pun tidak tahu Jambi. Sedih rasanya ketika daerah sendiri tidak dikenal oleh banyak orang. Padahal Jambi memiliki ragam budaya yang menarik untuk dieksplor, seperti sajian kulinernya.
Jambi memiliki beberapa perkebunan seperti sawit, teh, kopi, juga buah-buahan. Kelimpahan bahan makanan yang dimiliki membuat masyarakat Jambi menciptakan kuliner khas yang memanfaatkan hasil alam dari daerah tempat tinggal mereka yang ramah lingkungan. Terciptanya sajian kuliner khas daerah tidak hanya sebagai bentuk usaha masyarakat dalam mengembangkan bidang industri, tetapi juga sebagai cara mereka untuk melestarikan budaya. Melestarikan budaya artinya ikut menjaga lingkungan.
Saya ingin memperkenalkan beberapa sajian kuliner yang bisa teman-teman nikmati saat berkunjung ke Jambi. Jambi memiliki beberapa kuliner yang tersebar di beberapa daerah dan tentu saja tidak ditemui di tempat lain.