Kalau ditanya apakah saya percaya diri ketika harus berbicara di depan banyak orang, maka jawabannya tidak. Jujur saja dari kecil saya itu demam panggung. Apabila disuruh guru di sekolah untuk maju bernyanyi misalnya, maka yang saya akan bernyanyi dengan suara pelan dan menundukkan kepala.
Kemampuan berbicara dengan percaya diri baru saya dapatkan ketika bekerja sebagai marketing support di perusahaan yang sekarang. Bagaimana tidak, saya dituntut untuk bisa menghadapi client baik secara langsung atau hanya via telepon saja.
Meyakinkan calon pelanggan agar mereka mau menggunakan jasa basmi hama di kantor saya sangatlah membutuhkan effort yang tidak mudah. Apalagi bidang jasa itu sifatnya tak dapat dilihat namun dirasakan. Sekali pelanggan melakukan komplain, maka saya sebagai marketing support harus meredakan kekecewaan mereka dan memberikan pelayanan terbaik di kesempatan berikutnya.