“Jangan tidur sebelum membaca, dan jangan mati sebelum menulis.”
Kalimat yang entah pertama kali dicetuskan oleh siapa ini, lekat sekali dengan sesiapa saja yang bertekad kuat untuk terjun di ranah literasi. Buku menjadi sarana yang lama-kelamaan bukan hanya dianggap sebagai “jendela dunia” saja, melainkan berubah posisi menjadi teman di keseharian.
Berbincang dengan orang-orang yang punya kegemaran tersendiri pada berbagai buku bacaan, sungguh pengalaman yang menyenangkan. Tapi, menemukan orang-orang seperti begitu di dalam sebuah circle pertemanan — terutama jika kamu baru saja ingin mencicipi rasanya menjadi pembaca buku setia — tentu nggak selalu mudah. Jarang, jika boleh dianggap keberadaan mereka demikian.
Buku Me, Myself, and Books (Ceritaku dan Buku) ini menyuguhkan banyak sekali cerita dari sosok pembaca buku yang kini telaj memosisikan buku sebagai teman (jalan) terbaik. Pertemuan pertama dengan buku yang akhirnya menimbulkan kesan mendalam. Perubahan yang terjadi dalam hidup setelah berhasil bertemankan buku-buku bacaan. Hingga pelajaran mengikhlaskan yang sulit direalisasikan lewat tindakan ketika teman-teman terbaik tadi menghilang.
Buku antologi dari komunitas pembaca tanah air yang masif menyebarkan virus cinta baca, Forum Buku Berjalan. Buku tipis yang menggodamu turut jadi penyuka buku bacaan juga.