Hotel bandara Yogya. “Ga apa-apa, Pak, pakai troli saja, nanti petugas kami akan menjemputnya. Kamarnya ada di sebelah sana, ya, Pak,” kata resepsionis. Saya terus berjalan mengikuti Bapak. Tiba-tiba Bapak berhenti. “Kamarnya mana ya?” Wakwaw… Tadi katanya oke, hm. Tapi untung lewat Mas petugas hotel, jadi urusan kelar. Bapak menempelkan cardlock pada kotak sensor pintu. Dan, taraaa… Kasur dengan seprai putih menyambut. Bau cat bercampur bau furniture baru merasuk ke indra penciuman, karena hotel ini mulai beroperasi Maret 2020, dan saya menginap September 2020. Lah, nge-post ceritanya sekarang? Better late than never. Hihihi. Suasana baru masih begitu kental.
Desain kamar minimalis, tetapi tetap memberi kesan cozy membuat saya bisa tidur nyenyak, padahal ngebayangi pulang kampung perasaan nano-nano. Sama seperti hotel pada umumnya, fasilitas kamar juga dilengkapi dengan AC, TV, lampu yang kondisi pencahayaannya bisa kita atur sesuai selera, mini bar, teko, pembuat kopi atau teh, Aqua, dan beberapa perlengkapan lainnya.