Apa hal yang pertama kali terlintas dalam benakmu saat membaca kata “Uzbekistan”? Apakah kamu membayangkan tentang sebuah negeri yang pernah dikuasai oleh Uni Soviet di masa lalu? Ataukah kamu bertanya-tanya, seperti saya?
Ya … sebelum memulai menamatkan buku Discovering Uzbekistan karya salah seorang blogger perempuan yang sering melakukan solo traveling. Rahma Ahmad, hal pertama yang terlintas dalam benak saya hanyalah tentang sebuah negara yang berada d kawasan Asia Tengah. Itu saja, nggak lebih.
Kemudian, saya melahap habis buku yang diterbitkan oleh Penerbit Laksana, sebuah lini dari Penerbit Diva Press, dan menemukan berbagai kejutan mencengangkan di dalamnya. Menggoda saya untuk mencari tahu lebih banyak lagi mengenai tanah dimana sang perawi hadist Imam Bukhari dilahirkan. Tempat beliau besar, dan menjadikan namanya tersemat kata “Bukhari” sebab beliau tumbuh besar di kota Bukhara, Uzbekistan.
Rupanya, makam beliau pun ada di Uzbekistan, namun bukanlah di Bukhara, melainkan dikatakan bahwa kemungkinan beliau dimakamkan di Samarkhan. Tahukah siapa yang mempelopori hadirnya bangunan makam Imam Bukhari di Uzbekistan, dan menjadikan warga Indonesia sungguh istimewa jika berkunjung ke sana? Aih, ternyata ada nama Bung Karno dibaliknya.
Membaca Discoering Uzbekistan sungguh mengajak saya berpetualang. Gaya bertutur penulisnya yang memang seorang blogger, menjadikan saya serupa teman seperjalanannya. Ia mengajak saya memasuki sisa peninggalan Ulugh Beg, astronom muslim yang menemukan hitungan revolusi Bumi, pada 50 tahun sebelum kelahiran Coperninus.
Ikuti petualangan membaca Discovering Uzbekistan bersama saya yuk.
