Does time really heal? Apa benar waktu menyembuhkan luka?
Dulu gue punya rekan kerja yang super juara banget. Dia rapi, cantik, rajin, sat-set, ringan tangan, pokoknya asik banget. Belum lagi dia itu ramah dan ceria. Bukan ramah khas setelan mode kerja yang memang dituntut untuk pasang wajah ramah tapi terlihat banget dipaksakan. Ramah dan ceria dia beneran terasa genuine. Energi emang ga bisa dibohongi.
Dia bukan tipe ‘tenggo’, yang pas waktu jam kerja habis (seperti bunyi ‘teng’ dalam lonceng) langsung ‘go’ alias cabut. Sebaliknya, dia justru seperti ga punya jam kerja. Dia datang paling awal dan bisa pulang jam 11 malam karena inisiatif lembur sendiri, which means lembur ga berbayar.
Suatu hari gue dan beberapa teman berencana nongkrong di cafe pulang kerja. So, gue mampir ke ruangannya saat mendekati jam pulang kerja. Gue mau ngajakin dia gabung sama kami.