Sebagai orang yang punya riwayat sakit maag, saya biasanya jadi lebih banyak memperhatikan lambung. Meski masih lalai, hal-hal mendasar sudah punya warning sendiri, misalnya tidak sembarang minum kopi dan minuman manis. Biasanya, kalau aturan mendasar tersebut saya langgar, perut saya bisa tiba-tiba seueul mendadak atau semacam lapar yang disertai dengan nyeri. Saya juga coba membatasi makan makanan yang pedas, meski sekarang-sekarang rasanya lebih sering tergoda.
Sayangnya, perhatian saya terhadap lambung (yang belum efektif ini) masih jarang menimbulkan perhatian pada organ tubuh yang lain. Namun, semenjak nikah, saya baru menyadari kalau saya adalah orang yang malees banget minum air putih. Saya sering diceramahi dan diingatkan untuk banyak minum oleh suami. Suami sering geleng-geleng kepala karena saya masih sering lupa minum sesuai target harian. Dia juga berkali-kali mengingatkan, “Ngga apa-apa kalau bolak-balik kamar mandi karena beser juga. Bagus itu.”