Sagaras–novel ke-13 dari serial BUMI yang baru saya dekap setelah tiga bulan dirilis. Cukup lama memang, tapi kini rasa ingin tahu pun telah terbayarkan, hehe.
Ngomong-ngomong apa sih kisah dari SagaraS ini?
Kilas balik tentang novel serial bumi ke-12 yang bercerita tentang latar belakang Bibi Gill, Sagaras menguak tentang latar belakang orang tua si jenius–Ali. You know-lah, dari sekian serial orang tua Ali masih menjadi sebuah misteri.
Saya selama ini pun penasaran, siapa gerangan yang mewariskan gen genius untuk si rambut berantakan itu?
Identitas Buku
Judul Novel : Sagaras
Pengarang : Tere Liye
Penerbit : PT. Sabak Grip Nusantara
Cetakan : Pertama, Februari 2022
Tebal : ± 384 hlm.
Kisah Sagaras diawali oleh rasa ingin tahu Ali tentang keberadaan dan latar belakang orang tuanya. Dia mengumpulkan berbagai informasi pun perkamen-perkamen langka yang bisa memberi petunjuk keberadaan keduanya. Akan tetapi bukan hanya mencari, Ali bahkan berani mencuri barang milik Batozar.
Berhari-hari dia mengumpulkan dan melakukan eksperimen di basemen rumahnya. Sampai-sampai dia mendapatkan teguran dari BK dan kepala sekolah karena sudah sering membolos. Namun sayang, kekeraskepalaan Ali tidak mampu mengindahkan peringatan dari sekolah tersebut.
Suatu hari, ketika Batozar menyadari salah satu barangnya telah dicuri, dia langsung menemui Raib dan Seli. Dia secara mendadak muncul di sekolah yang membuat terkejut teman-teman dengan tampang Batozar yang “cukup” menyeramkan. Akan tetapi beruntung, mereka tidak mendapatkan pertanyaan aneh dari orang sekitar.
Setelah menculik Raib dan Seli. Eh, maksudnya setelah menjemput paksa Raib dan Seli, mereka memutuskan berpetualang untuk menjemput Ali yang telah berpetualang lebih dulu. Mereka berupaya menjemput Ali. Sebab Batozar mengatakan, tujuan Ali adalah tempat yang berbahaya.
Memangnya tempat apakah itu?
Sagaras. Kunci latar belakang orang tua Ali.
Namun seperti yang sudah Batozar katakan, tempat itu sungguh berbahaya. Ketika mereka berhasil menyusul Ali dan menemukan portal menuju Sagaras, mereka dihadang oleh 13 Ksatria berkuda. Ke-13 Ksatria itu tanpa ramah tamah mengusir dan menjelaskan bila kehadiran mereka tidak dikehendaki.
Ali yang ingin tahu tentang orang tuanya merasa kecewa dan marah. Begitupun Batozar yang dulu pernah gagal melewati portal itu. Hal menyakitkan bekas luka diwajah Batozar adalah hasil perlawannya melawan ke-13 Ksatria yang tidak bisa dia tangani.
Pada awalnya Batozar ingin menyerah, sebab dia saja tidak berhasil. Namun melihat kesungguhan dari ketiga remaja itu, akhirnya dia ikut bergabung dan bertarung untuk melewati pos penjagaan yang sangat ketat.
Singkat cerita, keempat petualang berhasil mengalahkan ke-13 Ksatria Sagaras. Mereka pun diizinkan masuk Sagaras. Bersama Kakek Ban–pengasuh Ali kecil, mereka mengunjungi salah satu rumah penduduk. You know-lah, rumah itu milik Eli–ibu kandung Ali pun sang Ksatria Sagaras.
Salah satu momen paling mengharukan sih, ketika Ali bisa bertemu dengan ibunya. Apalagi sang ibu memiliki pengalaman yang luar biasa hebat, kuat dan pintar. Enggak heran juga bila Ali jadi sejenius itu, hehe.
Selain itu di novel ini Teteman akan menemukan sisi lain Ali. Salah satu contohnya bagaimana dia membuat orang tua palsu untuk bertahan hidup setelah ditinggal Kakek Ban dan kepedulian Ali yang tidak ingin membahayakan kedua temannya dalam mencari orang tuanya.
Oh! Ada satu plottwist yang enggak saya duga, ternyata kepala sekolah tempat Raib, Seli dan Ali mencari ilmu juga salah seorang yang mempunyai genetik dunia paralel loh!
Walaupun tidak bisa menggunakan kekuatan seperti membuat gelembung atau menyambarkan petir, atau juga tidak bisa melakukan teknik menghilang. Namun sang kepala sekolah sangat berjasa, sebab mengizinkan ketiga remaja itu berpetualang tanpa diketahui oleh orang lain.
Well dari perjalanan Ali saya menjadi yakin, bila satu kunci dapat ditemukan dengan sabar yang diiringi oleh usaha.