“Hampa hidupku tanpa mamak.” Ucapku saat pagi dan mendengar Baby Mufi menangis mencari asi. Sementara aku belum bisa menggendongnya. Menyusuinya masih penuh keraguan karena payudaraku terasa sangat perih dan sakit tiap kali Baby Mufi menyusu.
Sudah sampai rumahpun, Baby Mufi kembali menangis mencari asi. Aku sendiri kebingungan. Aku masih bertanya sama mamak yang masih dalam perjalanan. “Berapa lama lagi akan sampai?”
Sekitar pukul 12.00 mamak sampai Metro. Beliau menyarankan untuk beli susu formula dulu sambil menunggu asiku keluar. Aku sendiri sudah pasrah dengan situasi ini jadi mengiyakan saja. Setelah susu formula terbeli baby Mufi tidak menangis lagi.
Sementara aku masih berjuang bagaimana mengeluarkan asi. Jahitanku masih terasa sangat perih. Dan ternyata ambeienku juga sakit sekali. Aku kesulitan duduk.