Pada dasarnya, bukanlah hal mudah bagi seorang istri (khususnya) untuk bisa lepas dari hubungan toksik dengan suami yang kasar.
Saya sendiri sering mikir, udah bertahun-tahun nggak pernah lagi akur dengan papinya anak-anak. Sampai-sampai beberapa teman selalu gemas dan menyarankan untuk bercerai.
Jujur saya nggak mau, alasannya saya belum punya penghasilan cukup untuk membiayai hidup kedua anak saya.
Tapi, di sisi lain saya kembali berpikir, benarkah jika memang akhirnya saya punya penghasilan tetap setiap bulannya. Di mana penghasilan itu sudah cukup bahkan lebih stabil dalam membiayai hidup sendiri dan anak-anak. Apakah saya berani dan sanggup hidup sendiri?.
Kayaknya nggak semudah itu deh, terlebih dalam kondisi saya yang memang sudah nggak punya siapapun selain anak-anak. Mama dan kakak sudah menganggap saya nggak ada di dunia ini. Bapak yang selalu membela saya juga sudah nggak ada di dunia ini.
Dan sepertinya, meski kami nyaris nggak pernah lagi ada komunikasi, tapi sedikit banyak saya masih merasa ‘punya seseorang’, saat ini.
Dan dari pengalaman sendiri, serta melihat banyak kasus dan pengalaman orang. Saya bisa menyimpulkan, bahwa penyebab istri korban KDRT sulit meninggalkan suaminya, dikarenakan:
Kalau menurut saya, dari pengalaman diri sendiri misalnya. Sebenarnya istri-istri yang sulit melepaskan suaminya meskiĀ abusiveĀ itu, karena si istri punya mental issue yang membuatnya tergantung secara mental kepada sang suami.
Selengkapnya di blog parentingbyrey.com