Hidup kadang tidak sedramatis yang kita bayangkan. Sering kali, ia hanya berjalan—penuh lumpur, becek, dingin, dan membuat kesal. Itulah hidup yang kita temui di If Only They Could Talk (Andai Mereka Bisa Bicara), buku pertama dari memoar James Herriot, seorang dokter hewan muda yang bekerja di pelosok pedesaan Yorkshire, Inggris, pada akhir tahun 1930-an—sebuah masa sebelum teknologi dan kemewahan modern menyentuh praktik kedokteran hewan pedesaan.
Wilayah Yorkshire digambarkan Herriot sebagai tempat yang keras tapi sekaligus hangat. Perbukitan hijau dengan jalanan sempit berkelok, kandang-kandang tua yang sering kali lembap dan remang, rumah-rumah batu milik petani tua yang lebih percaya pada insting ketimbang sains. Inilah panggung tempat kisah-kisah itu berlangsung—bukan di kota besar, bukan di klinik modern, tapi di kandang sapi, di dapur petani, dan di ladang yang dibekap kabut pagi.